Manusia Juga Bisa Capek Jika dipaksa Kerja Multitasking, Emang Smartphone?

Urban Asia “ Hidup di zaman kehidupan manusia yang multidimensional terkadang memaksa kita untuk membuat segala sesuatunya membutuhkan waktu cepat dan singkat. Mulai dari cepatnya perjalanan ke kantor, makanan cepat saji dan kecepatan koneksi internet untuk menunjang pekerjaan serta hiburan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.Entertainment salah satu contohnya seperti streaming video, lagu dan download-an puluhan games. Kecepatan manusia melakukan sesuatu hal memang sangat dibutuhkan dimanapun mereka berada salah satu cara untuk melakukan sesuatunya dengan cepat adalah dengan melakukan multitasking (mengerjakan 2 hal secara bersamaan).Memang terbilang sedikit manusia yang bisa melakukan multitasking ini dibilang produktif bisa mengerjakan semua dengan cepat dan sekaligus malah justru membuat kita cepat lelah nih.Seorang Jason Watson dan rekannya David Strayer melakukan sebuah penelitian ilmiah pada tahun 2010 lalu, dengan memperoleh hasil bahwa hanya 2,5% dari subjek penelitian mereka yang berhasil melakukan beberapa hal dalam waktu bersamaan dengan baik dan mereka berdua menyebut orang-orang tersebut sebagai Supertasker.Dua Psikolog itu juga mengatakan bahwa seorang Supertasker ini menghabiskan banyak tenaga meskipun subjek ini bisa melakukan hal ini sekaligus dan membutuhkan waktu istirahat lebih lama dibanding yang lain.Memang dasarnya otak manusia tidak diciptakan untuk bekerja sekaligus dalam satu waktu, karena dengan melakukan banyak hal secara bersamaan, berpindah dari hal yang satu ke yang lain menimbulkan Panic Stressed dimana otak bertransisi ke pekerjaan yang berbeda dari yang awalnya mereka kerjakan.Hal berbeda justru datang dari hasil penelitian para studi yang dilakukan untuk Hewlett Packard, para peneliti yang melakukan penelitian disini menyatakan bahwa para pekerja yang perhatiannya terpecah kerna adanya email dan telepon yang masuk secara bersamaan alhasil mereka mengalami penurunan IQ hingga 10 poin.Penurunan itu mirip dengan mereka yang pengidap Insomnia dan lebih tinggi dua kalinya dibanding subjek yang mengisap ganja seperti yang dikutip dari BBC.Parahnya, lebih dari 50% subjek dari penelitian itu yang berjumlah dari 1.100 mengatakan mereka mengatakan merespon email yang masuk terlebih dahulu dan sebanyak 21% mengaku melakukan interupsi dalam sebuah rapat untuk menjawab email itu, orang menyebutnya dengan istilah Infomania.Tambahan studi lagi di Amerika Serikat yang dimuat dalam Journal of Experimental Psychology, ditemukan fakta murid-murid sekolah perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan sebuah persoalan matematika disaat kosentrasi mereka harus dialihkan, hasilnya? Murid-murid sekolah tadi memberikan kinerja lebih lambat sebesar 40% jika mereka harus bermultitasking ria.Terbukti bukan kalau multitasking tidak mempercepat kinerja, memang ada yang bisa melakukan hal tersebut dengan baik. Tetapi sebaiknya jika kalian bukan salah satu manusia bertipe Supertasker better gak usah dipaksa deh, intinya kita focus saja dengan satu pekerjaan dengan maksimal baru berpindah ke pekerjaan yang lainnya. Begitu juga dengan hubungan jangan coba-coba multitasking ya, takut kegep bales chat kemana ditujuin kemana berabe kan jadinya hehe.