URstyle

Mau ke Bromo Saat ‘Car Free Month’? Ini Jalur Alternatifnya

Nunung Nasikhah, Jumat, 24 Januari 2020 11.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mau ke Bromo Saat ‘Car Free Month’? Ini Jalur Alternatifnya
Image: istimewa

Probolinggo – Mulai hari ini (24/1/2020) terhitung sejak pukul 00.00 WIB tadi, pelaksanaan ‘car free month’ (CFM) atau bulan bebas kendaraan bermotor di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) khususnya kawasan Kaldera Tengger sudah mulai diberlakukan, guys.

CFM ini akan dilakanakan selama sebulan hingga tanggal 24 Februari 2020 pukul 00.00 WIB.

Dengan diberlakukannya CFM ini, wisatawan dilarang mengendarai kendaraan motor ke dalam lokasi wisata yang telah ditentukan.

Nah, jika ingin berkunjung ke Bromo, kendaraan bermotor atau mobil kalian harus berhenti di beberapa titik yang telah ditentukan seperti pintu masuk Coban Trisula Kabupaten Malang dan pintu masuk Senduro, Kabupaten Lumajang di Jemplang.

Baca Juga: Kunjungan Wisata Bromo-Tengger-Semeru Sepanjang 2019 Turun, Sebabnya?

Lalu, pintu Tengger Laut Pasir Kabupaten Probolinggo di Cemorolawang dan pintu masuk Resort Gunung Penanjakan Wonokitri Kabupaten Pasuruan di Pakis Bincil.

Meski demikian, tidak ada larangan bagi wisawatan untuk berkunjung ke Bromo, guys. Aktivitas di lokasi wisata ini tetap diperkenankan dengan menggunakan moda transportasi alternatif.

Bisa dengan menaiki kuda, sepeda, tandu atau bahkan jalan kaki, guys. Nah, khusus penggunaan transportasi menggunakan kuda, ada syarat khusus yang ditentukan oleh pihak pengelola.

"Aktivitas di lokasi tersebut tetap diperkenankan dengan menggunakan kuda, tapi wajib menggunakan kantong kotoran kuda. Selama kebijakan berlangsung kami juga menyediakan pengamanan di pintu masuk juga ada personel pengamanan dari Balai Besar TNBTS, Perwakilan adat Masyarakat Tengger, TNI, Polri dan Mitra Balai Besar," ungkap Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie dalam rilis resmi yang dikeluarkan beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, diberlakukannya CFM ini untuk menyambut “wulan kepitu” atau bulan ketujuh dalam kalender masyarakat Tengger dan dianggap sebagai bulan yang disucikan (megengan wulan kepitu) oleh sesepuh atau tokoh masyarakat Tengger.

Baca Juga: Guys, Bromo Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Sebulan Penuh di "Wulan Kepitu"

“Pada bulan ini, selama satu bulan, para sesepuh Tengger melakukan “laku puasa mutih”, yang bertujuan untuk menahan perilaku atau sifat keduniawian dan lebih mendekatkan diri dengan Tuhan sang Maha Pencipta,” kata John Kenedie.

Untuk menghormati megengan wulan kepitu inilah, aktivitas dikawasan Kaldera Tengger dan sekitarnya tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor.

Selain itu, CFM ini juga merupakan salah satu implementasi 10 cara baru pengelolaan kawasan konservasi yaitu penghormatan terhadap kearifan lokal masyarakat Tengger sekaligus merupakan momentum untuk memulihkan ekosistem kawasan Bromo dan sekitarnya.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait