URsport

Maverick Vinales dan Insiden Rem Blong di MotoGP Styria

Rezki Maulana, Sabtu, 29 Agustus 2020 22.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Maverick Vinales dan Insiden Rem Blong di MotoGP Styria
Image: Twitter @mvkofficial12

Spielberg - Maverick Vinales mengalami nasib sial saat balapan MotoGP Styria lalu. Rem motornya blong, dia pun harus melompat ketika berada dalam kecepatan lebih dari 200 km/jam!

Balapan di Red Bull Ring Circuit, Spielberg, Minggu (23/8/2020) berakhir kurang menyenangkan untuk Vinales. Motor YZR M-1 miliknya mendadak rem belong saat akan memasuki turn 1 di lap ke-16.

Saat motornya hendak berbelok, Vinales tiba-tiba langsung melompat dari motornya. Tunggangannya itu meluncur sendiri lurus hingga keluar trek dan menabrak pembatas sirkuit sebelum akhirnya terbakar.

Beruntung buat Vinales, dia selamat dari insiden itu tanpa mengalami cedera apapun. Sayangnya, Vinales gagal meraih poin untuk pertama kalinya musim ini dan kembali tampil buruk setelah finis ke-14 dan ke-10 dalam dua balapan sebelumnya.

Hampir sepekan setelah insiden itu, data mengenai kecelakaan dirilis oleh Alpinestars, pemasok livery yang dikenakan di motor Vinales. Disebutkan Vinales melompat saat motornya berada dalam kecepatan 218 km/jam!

Saat melompat dan menyentuh lintasan, kekuatan benturan tubuh Vinales mencapai 23,45 gaya gravitasi. Kekuatan benturan berkurang sampai 20 gaya gravitasi setelah kantung udara pada livery-nya mengembang.

Vinales sempat berada hampir 5 detik di atas trek sambil meluncur dan kemudian terjungkal selama 1,9 detik, sebelum akhirnya benar-benar berhenti untuk berdiri kembali. Kecelakaan itu disebut karena Vinales tidak mengenakan perangkat rem khusus, karena dia meminta yang standar, sesuai dengan keinginannya.

Memang belakangan ini motor Yamaha lagi kurang oke, terbukti dalam tiga balapan terakhir, Vinales sulit naik podium dan bersaing bahkan di sesi latihan bebas.

Kami memilih untuk menggunakan, sebut saja, sistem rem standar. Karena Brembo membawa evolusi dan Valentino, Fabio [Quartararo] dan Franco (Morbidelli) menggunakan sistem ini," ujar Direktur Tim Yamaha Massimo Meregalli di situs resmi MotoGP.

"Maverick tidak, karena Maverick tidak mengalami kenaikan suhu yang sangat tinggi seperti pebalap lain akhir pekan lalu. Saat mencobanya, dia pun tidak merasakan sensasi yang dicarinya," sambungnya.

"Jadi karena alasan itu, kami tetap menggunakan sistem konvensional. Mungkin karena dia berada di belakang rider lain, dia tidak bisa mendinginkan sistem dan setelah lap kelima, dia merasakan sesuatu tetapi berusaha mengaturnya. Sayangnya, yang terjadi ya begitu. Tapi untungnya, dia baik-baik saja dan itu yang terpenting," pungkasnya.

Vinales kini turun ke posisi kelima klasemen dengan 48 poin, hanya menambah delapan poin dari tiga balapan terakhir. Bisakah Vinales bangkit di San Marino 13 September besok? Kita tunggu saja.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait