URtrending

Mbah Maimun Meninggal: Cuaca di Langit Mekah Berubah Mendung dan Berkabut

Nunung Nasikhah, Rabu, 7 Agustus 2019 01.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mbah Maimun Meninggal: Cuaca di Langit Mekah Berubah Mendung dan Berkabut
Image: Cuaca di Mekah yang mendung nggak seperti biasa. (Image: 1st)

Saat musim haji, lazimnya Kota Mekah bersuhu sangat panas hingga diatas 40 derajat celcius.

Maka beda halnya dengan hari ini, Kota Mekah tampak mendung dan berkabut nggak seperti biasanya.

Menurut penuturan dr. Adam Moelyono, salah seorang dokter yang praktek di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (UGM), siang hari di Mekah rasanya tidak panas sekali.

Tentu ini aneh karena semenjak pertama kali menginjakkan kaki di Mekah, ia selalu mendapati suhu Mekah mencapai 42 bahkan 43 derajat celcius.

“Di sini tidak panas sama sekali. Biasanya saya kepanasan suhunya 43-44 derajat celcius. Sekarang ini nggak panas seperti ada kabut sehingga sejuk sekali aneh sekali saya ndak pernah seperti ini,” tuturnya dalam videonya.

Saat itu, Adam mengaku tengah berada di perjalanan menuju Masjidil Haram untuk ikut menyalati jenazah KH. Maimun Zubair.

“Perjalanan menuju Masjidil Haram untuk salat dzuhur dan untuk menyalatkan KH Maimun Zubair. Selama saya ibadah disini tidak pernah seperti ini dari berangkat,” tandasnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh pemilik akun instagram @ikhwansyadziliyah. Ia memposting video penampakan Kota Mekah, siang ini (6/8).

Baca Juga: Rekam Jejak Mbah Maimun dari Kancah Nasional hingga Internasional

Ia mengaku sangat heran dengan kondisi Kota Mekah yang mendung dan tidak panas.

“Kondisi alam biasanya panas hingga 40 derajat sekarang dingin dan mendung seperti inilah kondisinya,” ujarnya dalam video yang ia rekam.

Ia juga berkali-kali mengucap subhanallah.

“Subhanallah. Langit begitu suram sampai matahari kelihatan seperti bulan,” imbuhnya.

Menurut akun @ikhwansyadziliyah, fenomena tersebut bisa jadi berhubungan dengan kepergian Mbah Maimun. Menurutnya, alam semesta ikut berduka atas kematiannya dengan menunjukkan wajah yang ‘suram’.

“Mautul 'aalim mautul' aalam, wafatnya orang alim adalah matinya alam semesta,” tulisnya dalam caption.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait