URnews

Media Asing Soroti Dinasti Politik di Keluarga Jokowi

Shelly Lisdya, Kamis, 10 Desember 2020 13.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Media Asing Soroti Dinasti Politik di Keluarga Jokowi
Image: Jokowi bersama keluarga. (Twitter @jgblogs)

Jakarta - Majunya anak bungsu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan dari media asing.

Reuters memberitakan, majunya Gibran di Pilkada Serentak 2020 ini, ada kecurigaan jika Joko Widodo atau Jokowi tengah membentuk dinasti baru untuk menyikut elit lama Indonesia.

Gibran merupakan salah satu pendatang baru politik dengan kerabat berpengaruh di Indonesia, dan para analis mengatakan jika politik Indonesia semakin menjadi urusan keluarga.

“Apabila mereka hanya warga negara atau politikus biasa, mereka tidak akan mendapatkan tiket itu dengan mudah,” kata peneliti post-doktoral di Institut Asia Universitas Melbourne, Abdil Mughis Mudhoffir, dilansir Bloomberg.

“Jelas Jokowi dan keluarganya akan bergabung dengan dinasti politik lain yang ada dalam perebutan kekuasaan dan sumber daya," lanjut Mudhoffir.

Menurut penelitian Yoes Kenawas, kandidat PhD bidang ilmu politik di Northwestern University di Illinois, dibandingkan Pilkada pada 2015 lalu, ada 52 kandidat dinasti, sedangkan tahun ini ada 146.

Tak hanya itu, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga maju sebagai Wali Kota Medan. Selain itu, keponakan Menteri Pertahanan juga maju di pilkada tahun ini. Di satu daerah pemilihan di pinggiran ibu kota Jakarta, tiga calon adalah dinasti.

Politik Indonesia telah lama didominasi oleh raja-raja di Jawa, dan rumah bagi ibu kota negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Tetapi di kampung halaman presiden di Jawa, Surakarta, sebuah kota yang lebih dikenal sebagai Solo, pencalonan Gibran telah menimbulkan kontroversi tersendiri.

Dari jajak pendapat Kompas Agustus ini, menunjukkan hampir 61 persen responden tidak menyukai politik dinasti, tetapi di Solo, kota yang terkenal dengan keraton dan batik tradisionalnya, pemilihnya pragmatis.

Bahkan, dari berbagai lembaga perhitungan cepat, Gibran bersama pasangannya Teguh Prakosa unggul dari sang rival Bagyo dan Supardjo.

Hasil pengumuman resmi akan dirilis pada 15 Desember mendatang. Jika dikonfirmasi menang, Gibran akan menjadi wali kota Solo pada Februari mendatang.

Sementara itu, Jokowi menolak anggapan bahwa masuknya putra dan menantunya ke politik akan menjadi dinasti politik baru.

“Setiap orang di Indonesia memiliki hak politik.  Saya tidak pernah mengarahkan anak-anak saya," kata Jokowi kepada Reuters pekan lalu.

"Ini kompetisi. Anda bisa menang atau kalah," tambahnya.

Dihadapkan dengan tuduhan bahwa Gibran mengabadikan politik dinasti Indonesia, Gibran mengatakan kepada Reuters bahwa dia menyambut semua kritik, dan yakin dia bisa menciptakan perubahan positif dalam lebih banyak kehidupan orang sebagai wali kota daripada sebagai pengusaha.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait