URtainment

Meghan Markle Buka Suara soal Dugaan Bullying pada Staf Kerajaan

Shelly Lisdya, Jumat, 5 Maret 2021 12.54 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Meghan Markle Buka Suara soal Dugaan Bullying pada Staf Kerajaan
Image: Pangeran Harry dan Meghan Markle saat berbincang dengan Oprah Winfrey. (Instagram @oprahmagazine)

Jakarta - Sejak memilih berpisah dari Kerajaan Inggris, Meghan Markle dan Pangeran Harry selalu menjadi perbincangan. 

Sejak saat itulah keduanya jarang muncul ke publik, kemudian keduanya pun tampil di talk show Oprah Winfrey. Video wawancara tersebut dirilis pada Kamis, 4 Maret 2021 hingga menjadi perbincangan hangat. 

Dalam talk show ini, Meghan Markle pertama kalinya berbicara terbuka, khususnya membantah tudingan kepada dirinya. Tudingan tersebut terkait dengan beredarnya isu jika Meghan telah melakukan perundungan kepada staf istana kerajaan.

Wanita yang bergelar Duchess of Sussex itu mengatakan, jika dia tidak bisa diam saja ketika Keluarga Kerajaan memainkan "peran aktif" dalam memerankan kebohongan tentang dirinya.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, Meghan mengatakan, jika dia tidak takut dengan konsekuensi setelah berbincang dengan Oprah Winfrey. 

"Bagaimana perasaan kamu, jika Istana mendengar kamu telah mengatakan kebenaran hari ini?" tanya Winfrey kepada Meghan, seperti dikutip dari laman Sky News, Jumat (5/3/2021).

"Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa mengharapkan itu, setelah sekian lama, kami akan tetap diam jika ada peran aktif yang dimainkan oleh The Firm dalam mengabadikan kebohongan tentang kami," jawab Meghan.

"Dan, jika itu datang. Dengan risiko kehilangan sesuatu, maksud saya, sudah ada banyak hal yang telah hilang pada diri saya," tambah Meghan.

Sementara itu, dalam sesi wawancara, Pangeran Harry memberi tahu Winfrey, bahwa ketakutannya akan "sejarah terulang kembali". Dan ini lah alasannya untuk mundur dari tugas kerajaan. 

Dalam salah satu dari dua klip promo yang dirilis oleh CBS awal pekan ini, Harry berkata "Saya sangat lega dan senang duduk di sini berbicara dengan Anda dengan istri saya di sisi saya."

"Karena saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya menjalani proses ini sendirian bertahun-tahun yang lalu, karena itu sangat sulit bagi kami berdua. Tapi setidaknya kami memiliki satu sama lain," tambah Harry.

"Kekhawatiran terbesar saya adalah sejarah terulang kembali," imbuhnya.

Istana Buckingham

Sebelumnya, Istana Buckingham Inggris menyatakan bakal menginvestigasi dugaan Meghan Markle pernah merundung staf istana. 

Pihak istana pun menyatakan jika mereka tidak akan mentolerir perundungan atau bentuk gangguan apapun. 

Dari salah satu email anggota staf yang bocor, menduga jika Meghan telah menyebabkan dua asisten pribadinya keluar dari istana. Laporan itu pun juga menyebut Meghan meruntuhkan martabat dari seorang anggota staf yang ketiga.

Dari kabar harian The Times, jika Meghan Markle menghadapi keluhan perihal perundungan, kala ia masih berstatus anggota kerajaan. 

Jason Knauf, mantan sekretaris komunikasi Sussex, membuat pengaduan bullying pada Oktober 2018 dalam upaya nyata untuk memaksa Istana Buckingham melindungi staf. 

Sumber tersebut juga menuliskan, jika pihak istana mengklaim, Meghan ingin menjadi "korban" dan menjadi pengalaman tak tertahankan, ini akan meyakinkan Harry bahwa mereka harus pergi ke Inggris.

Dalam pernyataannya, pihak Istana Buckingham (yang bertanggung jawab dalam merekrut anggota staf rumah tangga istana) mengatakan: "Kami sangat prihatin mengenai dugaan yang dilaporkan The Times menyusul klaim dari mantan staf Duke dan Duchess of Sussex."

"Oleh karena itu, tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel tersebut. Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan rumah, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil," kata Perdana Menteri Boris Johnson.

Tanggapan Meghan perihal tuduhan perundungan

Duke dan Duchess of Sussex mengatakan, mereka adalah korban dari kampanye kotor yang sangat jelas sudah diperhitungkan. 

Pengacara pasangan itu juga nenyatakan jika klaim tersebut didasarkan pada informasi yang salah dan sangat berbahaya. 

"Sang bangsawan sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi sasaran bullying dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma," kata juru bicara Meghan. 

"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya. membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik," tambahnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait