URtrending

Megibung: Tradisi Makan Bersama Ala Hindu yang Diadopsi Umat Muslim Bali

Urbanasia, Sabtu, 25 Mei 2019 19.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Megibung: Tradisi Makan Bersama Ala Hindu yang Diadopsi Umat Muslim Bali
Image: istimewa

Urban Asia - Di indonesia Tradisi dan budaya sangat erat dengan agama dan masuknya agama rata-rata melalui budaya.

Seperti perkembangan Islam di Jawa sangat kental dengan tradisi dan budaya.

Hal ini pun sama halnya terjadi di Bali.

Masyarakat masih lekat dengan tradisi masing-masing daerah.

Terlihat saat bulan Ramadan seperti ini, umat muslim Bali tepatnya di kawasan Kepaon, Denpasar menggelar acara megibung (makan bersama) saat hari ke-10 Ramadan.

text

Salah satu menu makanan tradisi megibung di Bali. (Image: Ivan / Urban Asia)

Setiap satu hari, jemaah menggelar tadarus Al-Qur'an membaca 3 juz usai melaksanakan sholat Tarawih di Masjid Al-Muhajirin, Kepaon.

Demikian juga pada hari ke-20 dan ke-30, warga Kepaon melaksanakan megibung untuk buka puasa bersama.

Jadi selama 1 bulan tradisi Megibung digelar tiga kali.

Tradisi Megibung di kampung Kepaon memiliki makna sebagai bentuk ungkapan rasa syukur setelah khataman atau menamatkan membaca Al-Quran.

Usut punya usut, ternyata tradisi megibung merupakan tradisi umat Hindu yang berawal dari Karangasem, yang daerah terletak di ujung timur Pulau Dewata lho, guys.

Megibung sendiri berasal dari kata gibung yang artinya kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang, yakni saling berbagi antara satu orang dengan yang lainnya.

Lambat laun tradisi saling berbagi ini mulai menyebar ke seluruh Bali, tak terkecuali umat muslim pun mengadopsi tradisi asli Bali ini.

Dalam tradisi ini banyak hal positif, secara simbolis megibung juga dimaknai sebagai hubungan persaudaraan dengan umat Hindu yang hidup berdampingan secara harmonis selama puluhan tahun.

Keren kan, Urbanreaders kalo damai begini..(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait