URnews

Melacak Jejak Timbul Tenggelamnya Menkes Terawan

Eronika Dwi, Selasa, 29 September 2020 12.26 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Melacak Jejak Timbul Tenggelamnya Menkes Terawan
Image: Menkes Terawan. (Instagram @kemenkes_ri)

Jakarta - Nama Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, tengah hangat dibicarakan usai disindir Najwa Shihab dalam acara 'Mata Najwa Menanti Terawan' pada, Senin (28/9/2020) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Najwa mempertanyakan minimnya kemunculan Terawan di depan publik, yang mana kebalikan dari Menkes di negara lain.  

Menurut Najwa, orang yang seharusnya paling tepat bicara kepada publik untuk memberi penjelasan mengenai situasi sebenarnya, dan sejauh apa penanganan yang dilakukan negara untuk menghadapi pandemi COVID-19 ini adalah Terawan.

"Mengapa menghilang pak? Anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan mengenai pandemi, rasanya Menkes yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini adalah Menkes RI," kata Najwa, yang dikutip, Selasa (29/9/2020).

Nah, berdasarkan pertanyaan Najwa ini, berikut pantauan Urbanasia mengenai kemunculan Terawan di hadapan publik sejak diumumkannya dua orang WNI yang terpapar COVID-19 pada Maret lalu.

1. Muncul Pada Maret Saat Mengumumkan Kasus COVID-19 Pertama di Indonesia

terawan2.jpgSumber: Antara

Pada Maret, Terawan memang kerap muncul di hadapan publik, terutama saat mengumumkan munculnya dua kasus positif COVID-19 pertama di Indonesia.

Kala itu, Terawan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengumumkan kabar tersebut, serta menjelaskan awal mula mengapa dua WNI tersebut bisa terpapar COVID-19.

Setelahnya, Terawan kerap dianggap sosok yang kontroversial karena melontarkan beberapa pernyataan yang memicu pro dan kontra.

Seperti saat Terawan menanggapi langkanya jumlah masker di Indonesia pasca-penyebaran virus corona (COVID-19), yang membuatnya mengimbau masker hanya digunakan bagi mereka yang sakit.

"Keputusannya dari WHO yang sakit yang pakai masker. Yang sehat enggak usah. Kalau yang sehat pakai juga percuma, dia nanti megang-megang tangannya dan sebagainya. Tetap saja bisa kena," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) lalu.

Dari situ pun, kehadiran Terawan mulai jarang terlihat, terutama sejak ditunjuknya Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19.

Kala itu, sempat beredar isu yang menduga Menteri Terawan terpapar COVID-19 sebagai alasan dia tidak pernah lagi muncul ke publik.

Namun, anggapan tersebut ditepis pihak Istana yang menyebut Terawan memang tidak perlu muncul ke publik karena sudah adanya Achmad Yurianto yang menyampaikan perkembangan COVID-19.

2. Hadir dalam Jumpa Pers di RS Persahabatan Pada 12 Maret 2020

Meski begitu, Terawan sempat muncul dalam jumpa pers yang digelar di RS Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020) lalu.

Dalam jumpa pers itu, Terawan mengatakan, sebagai Menkes dirinya harus mengecek secara langsung kesembuhan tiga pasien yang positif COVID-19.

Terawan juga menyampaikan bahwa teori tentang kebenaran bahwa virus corona merupakan penyakit self limiting disease benar adanya.

Terawan hanya beberapa kali muncul ke publik dalam mengikut beberapa agenda rapat, namun tidak menyempatkan waktu untuk berbicara pada media.

3. Hadir dalam Rapat Paripurna

Terawan muncul pada Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019 - 2020 yang disiarkan secara live di kanal YouTube DPR RI pada 2 April lalu.

4. Hadir dalam Rapat Kepresidenan (Bulan April hingga Juni)

Kemudian, Terawan muncul di KTT Virtual ASEAN Terkait Covid-19, Istana Bogor, pada 14 April 2020. Rapat tersebut diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam agenda KTT Virtual ASEAN, Presiden Jokowi mendorong sinergi dan kolaborasi antar negara ASEAN untuk tangangi COVID-19.

Selanjutnya, Terawan terlihat hadir di Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, pada 18 Juni. Rapat tersebut diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Pada rapat tersebut, Jokowi menyinggung Terawan soal anggaran bidang kesehatan sebesar Rp 75 triliun yang baru keluar 1,53 persen.

"Untuk pemulihan ekonomi nasional misalnya, saya berikan contoh, itu dianggarkan Rp75 triliun. Rp75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba. Uang beredar di masyarakat kerem ke situ semua," ujarnya.

"Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran sehingga men-trigger ekonomi. Pembayaran tunjangan untuk dokter, untuk dokter spesialis, untuk tenaga medis segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp70-an triliun seperti ini," sambungnya.

Keputusan, kebijakan Menteri di suasana pandemi, menurut Jokowi, harus suasana krisis. Untuk itu, ia meminta para Menteri untuk tidak mengambil kebijakan yang standar pada suasana krisis.

"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja, menganggap ini sebuah kenormalan, apa-apaan ini. Mestinya suasana itu ada semuanya, jangan memakai hal-hal yang standar pada suasana krisis. Manajemen krisis sudah berbeda semuanya mestinya," pungkasnya.

Jokowi bahkan sampai mengancam akan melakukan reshuffle kepada Menteri yang kinerjanya biasa-biasa saja.

Dari bulan April hingga Juni itulah kemunculan Terawan mulai tidak terlihat.

Terawan hanya muncul atau menyampaikan penjelasan mengenai penanganan COVID-19 melalui keterangan tertulis di situs Kemenkes.

Seperti pada saat mengumumkan pergantian istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan istilah baru.

Lalu saat menghimbau masyarakat untuk ikhlas saat memakai masker. Terawan meminta masyarakat menggambarkan semua orang harus dianggap positif COVID-19 tapi bukan sakit.

"Harus menganggap semua orang positif, bukan sakit, kita pakai masker karena masa pandemi. Harus ikhlas pakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak," kata Terawan dalam keterangan tertulis dikutip di situs Kemkes.

5. Hadir dalam Rapat di Bulan September Ini

Nah, jika dipantau dari bulan September ini, Terawan terlihat muncul di beberapa rapat Kepresidenan.

Terawan muncul dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (7/9/2020) di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Lagi-lagi, Jokowi menyinggung Terawan. Kali ini, Jokowi meminta agar kapasitas pemeriksaan tes COVID-19 terus ditingkatkan.

Jokowi meminta Kementerian Kesehatan dan pihak-pihak yang terkait untuk membuat desain perencanaan yang matang.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan Terawan soal jumlah tes virus corona antara satu daerah dengan daerah lain yang belum merata.

"Ada provinsi (testing) yang sudah melakukan tinggi sekali. Namun, ada provinsi yang testingnya masih rendah sekali. Desain perencanaan itu harus betul-betul komprehensif," kata Jokowi.

Lalu, Terawan muncul pada Keterangan Pers Menteri Kesehatan di Kantor Presiden yang disiarkan secara live pada Senin (14/9/2020) di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam pidatonya Terawan mengatakan, pemerintah tengah bekerja keras untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian COVID-19 di Indonesia

"Rata-rata kesembuhan di Indonesia yang 71 persen ini sedikit lebih rendah dari rata-rata kesembuhan dunia yang 72 persen. Pemerintah bekerja keras untuk menurunkan angka kematian, dari 4,49 persen, 3,99 persen meski masih sedikit lebih rendah dari rata-rata angka kematian dunia yang mencapai 3,18," papar Terawan.

Pada kesempatan itu, Terawan juga menyampaikan mengenai tempat isolasi untuk pasien OTG COVID-19, seperti contohnya dua tower di Wisma Atlet, Kemayoran.

6. Mengunjungi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Pinang

1601357898-Menkes-Tinjau-Kesiapan-Nakes-di-Bintan-Tangani-COVID-19.jpegSumber: Menkes Tinjau Kesiapan Nakes di Bintan Tangani COVID-19. (Kemenkes RI)

Terbaru, Terawan melakukan kunjungan kerja ke Bintan Provinsi Kepulauan Riau dalam rangka meninjau kesiapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes dalam menangani pandemi COVID-19.

Pada kesempatan tersebut, Terawan juga meninjau PT ESCO yang merupakan pabrik produksi alat kesehatan untuk diagnosa dan testing COVID-19.

Lalu dari situ, belum ada lagi kemunculan Terawan ke hadapan publik. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait