URtrending

Menag soal Catur Haram: Nggak Usah Ditanggapi, Malu Diketawain Orang

Ken Yunita, Jumat, 22 November 2019 12.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menag soal Catur Haram: Nggak Usah Ditanggapi, Malu Diketawain Orang
Image: Menag saat bertemu ulama di Malang (Instagram Kementerian Agama)

Jakarta - Belum lama ini media sosial ramai soal Ustad Abdul Somad yang menyetujui soal catur dan domino haram. Dalam ceramahnya di YouTube tahun 2017, dia menyebut dua permainan itu mubazir waktu.

"Taz, boleh nggak mau main domino? Nah dalam mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, itu menghabiskan waktu," ungkap UAS dalam channel YouTube teman ngaji.

"Masa olahraga tapi bengong sampai tiga jam, aduh, mau persatuan catur nanti marah sama saya terserahlah," lanjut ustad yang ceramahnya sering menjadi kotroversi.

Baca Juga: Ustad Abdul Somad Sebut Penonton Drama Korea Kafir, Gimana Menurut Kamu?

Soal ini, Menteri Agama Fachrul Razi sempat ditanya oleh wartawan. Apa tanggapannya?

"Itu nggak usah ditanggapilah yang gitu-gitu ya. Malu nanti kita, malu diketawain orang banyak," kata Fachrul di Kantor Kemenag, Jl Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).

"Orang semua bisa lihat referensi dari mana pun. Saya selalu bilang ya, sekarang nggak ada orang bisa mengklaim paling tahu, paling hebat,” lanjutnya.

Baca Juga: Kaesang ‘Kirim’ Cuitan Ustad Tengku Zul ke Jokowi, Netizen Ramai Bikin Meme Kocak

Menurutnya, setiap orang memiliki referensi yang mungkin berbeda-beda. Dia pun menganalogikan seorang dokter spesialis yang dituntut pasien karena memberi resep obat tak sesuai harapan pasien.

"Karena dokter spesialis pun bisa dituntut pasien yang tidak tahu apa-apa. Dia bisa mengatakan, 'Dok, Anda salah ngasih obat ke saya, obat yang Anda kasih dampak negatifnya sangat banyak'. 'Loh saya dokter spesialis'. 'Lha saya baca dari ratusan dokter spesialis lain'," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait