URtrending

Menengok Kemesraan Wali Kota Malang dan Bupati Puncak Papua

Nunung Nasikhah, Jumat, 23 Agustus 2019 21.14 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menengok Kemesraan Wali Kota Malang dan Bupati Puncak Papua
Image: Instagram @pemkotmalang

Malang - Pasti ada hikmah dari setiap kejadian. Pun dengan persoalan Malang Papua tempo hari. Sejak kejadian itu, Pemerintah Kota Malang justru semakin aktif menjalin hubungan dengan Papua. Salah satunya yang baru saja dilakukan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji dengan Bupati Puncak, Papua Willem Wandik.

Keduanya kebetulan bertemu dalam sebuah acara di kantor Gubernur Sumatera Barat, kemarin (22/8/2019). Pertemuan dua kepala daerah ini sangat hangat dengan didampingi istri masing-masing.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Malang dengan kerendahan hati meminta maaf kepada Bupati Puncak terkait insiden mahasiswa Papua di Kota Malang.

“Perlu saya sampaikan kepada Pak Bupati, bahwa Pemkot Malang beserta jajaran aparat keamanan, masyarakat Kota Malang menjamin kenyamanan, keberlangsungan, dan keamanan warga Papua yang ada di Kota Malang, baik itu untuk menempuh pendidikan maupun beraktivitas lainnya,” ujar Sutiaji kepada Bupati Puncak sebagaimana dilansir dari Humas Pemkot Malang.

Baca juga: Penuhi Panggilan Mendagri, Wakil Walkot Malang Klarifikasi Kabar Pemulangan Mahasiswa Papua

Sutiaji menambahkan, hingga saat ini, setidaknya 1.000 putra putri Papua sedang menempuh pendidikan di Kota Malang dengan damai dan lancar.

“Kemarin (insiden 15 Agustus, red) merupakan ujian kebangsaan kita semua. Tentu akan menjadi koreksi bersama untuk kita menjadi semakin dewasa,” imbuh Sutiaji.

Sutiaji mengatakan bahwa generasi muda Papua yang kuliah di Malang adalah yang terbaik. Ia berharap semua bisa lulus dengan baik, tepat waktu untuk ikut membangun bangsa.

“Saya yakin persatuan Indonesia adalah sebuah keniscayaan dari kebhinekaan. Semua saling mengisi dan menguatkan. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Papua, tidak ada Indonesia kalau tidak ada Malang. Bersama-sama kita menjadi Indonesia,” tegasnya Sutiaji.

Gayung bersambut, Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan insiden yang telah terjadi adalah dinamika yang harus dilalui.

“Mungkin harus begitu, karena kalau ini tidak muncul, bisa-bisa menjadi bola salju dan terus membesar di masa depan dan itu risikonya lebih besar,” balas Willem Wandik.

Baca juga: Lewat Petisi, Pemerintah Didesak Buka Akses Internet di Papua

Menurutnya, masalah ini akan mematangkan Indonesia, meski harus difahami bahwa sesungguhnya ada pihak-pihak yang memang tidak menginginkan keutuhan bangsa ini. Oleh karenanya, Willem mengajak semua elemen untuk berhenti saling menyalahkan dan satu tekad menata ke depan Indonesia yang lebih baik.

“Saya punya putra kandung yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SMAK Cor Yesu Malang. Putra saya cerita kalau di Malang, menempuh pendidikan baik-baik saja,” terang Willem.

Pertemuan kedua kepala daerah ini menjadi momen spesial dan mendapatkan aplaus dari para kepala daerah, serta kementerian yang hadir.

Plt. Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik Piliang pun turut mengungkapkan rasa bangganya atas pertemuan dan kehangatan kedua kepada daerah ini.

“Tak mengira dan menduga, saat kami di Jakarta, di mana para menteri diminta untuk tetap tinggal termasuk Pak Mendagri karena suasana bangsa kita. Disini kita diperlihatkan fakta sesungguhnya kerukunan antara Papua dan Kota Malang,” pungkas Akmal.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait