URnews

Mengaku Selalu Gunakan APD, Tenaga Medis Ini Tetap Positif COVID-19

Anita F. Nasution, Minggu, 2 Agustus 2020 16.55 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengaku Selalu Gunakan APD, Tenaga Medis Ini Tetap Positif COVID-19
Image: Tim dokter melakukan pemeriksaan awal pada pasien di ruang IGD Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (29/3/2020). (Ilustrasi/ANTARA)

Jakarta - Seorang tenaga medis mengaku positif terpapar virus COVID-19. Ia menceritakan awal mula penyakit yang satu ini menyerang dirinya urbanreaders. 

Lewat cuitannya di akun Twitter @ardilol, tenaga medis ini mengaku terus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) selama di rumah sakit dan tidak bepergian bahkan bertemu orang-orang di luar rumah selain driver ojek online saat menuju tempat kerja. 

Nah, lewat cuitannya tersebut dirinya beranggapan bahwa selain virus COVID-19 telah menyebar dengan cepat di Indonesia, salah satu penyebab masih menyebarnya virus yang satu ini disebabkan karena banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak patut aturan untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah. 

"Pertama. Darimana sih kok bisa kena COVID19? Ga tau juga sih, di RS selalu pake APD. Gua juga gak keluar kos, diem di kos aja gak ketemu siapa-siapa kecuali pas otw ke RS naik ojol. Brarti virus ini emang udah menyebar cepat di Indonesia/emang banyak aja yg gak pake masker dan keluar di jalanan bawa virus ini" tulis @ardilol.

Lewat cuitannya tersebut, dirinya juga menceritakan awal mula dirinya terserang virus COVID-19 guys. 

Dirinya mengaku telah mengalami batuk pada 21 Juli 2020 serta demam tinggi pada 22 Juli 2020. Namun karena demamnya yang tidak kunjung turun bahkan setelah mengkonsumsi obat penurun panas, dia akhirnya memutuskan untuk melakukan swab tenggorokan COVID-19. 

Lewat pemeriksaan tersebut dirinya mengaku hasil laboratorium normal dan trombositnya turun namun masih dalam batas normal. 

Pada 23 Juli 2020 siang hari, dirinya mengaku kembali mengalami demam dengan suhu tubuh 38 derajat sampai mengalami anosmia pada 25 Juli 2020. 

Nah, anosmia ini merupakan penyakit tidak dapat mencium bau-bauan yang sering dikaitkan sebagai gejala seseorang terserang virus COVID-19. 

Sempat melakukan swab ke salah satu rumah sakit, dirinya juga menceritakan bahwa hasil dari CT scan thoraxnya didapati adanya bercak 'Ground Glass Ophacity' yang kerap di temukan di sebagian besar kasus COVID-19 pneumonia

Hasil ST scan tersebut pun kembali dipertegas dengan keluarnya hasil swab test dari Dinas Kesehatan yang menyatakan dirinya positif terpapar virus COVID-19. 

Tenaga medis ini juga turut mengungkapkan perasaannya terhadap argumen masyarakat yang menyatakan bahwa virus COVID-19 tidak seseram yang diberitakan di media. 

"Gua aja seorang laki-laki sehat 25 tahun tanpa ada bawaan penyakit apa-apa bisa sampe napas berat & dirawat begini. Bersyukurlah kalian COVID19 ga bisa milih nularin orang bodoh dan bebal aja. Kita g tau detik kapanpun bisa kena, apalagi di negaraku yg subur ini, di mana virus aja dibudidayakan," tulisnya. 

Tidak hanya itu, tenaga medis yang kini tengah menjalani isolasi mandiri itu juga turut mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan pemerintah yang dinilai lamban dalam menangani pasien COVID-19. 

"Oh iya kalo Anji sama Jrx boleh ngatain pemerintah bohong, konspirasi teoris, gua juga boleh dong kalo pemerintah goblo? Mau sampe kapan tenaga medis tumbang biar kalian melakukan sesuatu? Kalo kita udah tumbang smua yang ngerawat pasien COVID19 siapa? Presiden? Mentri??? Numpang ketawa," tambahnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait