URsport

Mengenal Makna 'Kangpho' dan 'Drawa', Maskot PON XX Papua

Shelly Lisdya, Senin, 13 September 2021 16.32 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Makna 'Kangpho' dan 'Drawa', Maskot PON XX Papua
Image: Maskot "Kangpho” dan “Drawa" di PON XX Papua. (Dok. PON XX Papua)

Jakarta - Pada 2 Oktober 2021 nanti, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan digelar.

PON sendiri merupakan pesta olahraga multi-cabang nasional terbesar di Indonesia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali.

Mulanya PON XX Papua dijadwalkan bergulir pada Oktober 2020 lalu. Namun, karena adanya pandemi COVID-19, penyelenggaraan PON XX Papua diundur menjadi 2 hingga 15 Oktober 2021.

Dalam gelaran olahraga atau event tertentu pastinya memiliki maskot sendiri yang menunjukkan sisi lain dari gelaran. Pada PON XX Papua memiliki maskot 'Kangpho' dan 'Drawa'.

'Kangpho' merupakan singkatan dari kanguru pohon mantel emas (Dendrolagus pulcherrimus), satwa endemik yang dimiliki alam Papua.

Kanguru pohon tersebut merupakan hewan khas hutan di Papua. Kendati sama-sama satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perut, kanguru pohon berbeda dengan kanguru yang ada di Australia.

Mengutip laman Indonesia.go.id, Senin (13/9/2021), pada maskot PON XX, Kangpho digambarkan membawa obor PON dengan ikat kepala dan rumbai-rumbai di kepala dan pinggang.

Ikat dengan rumbai-rumbai di kepala merupakan lambang kebesaran untuk kaum laki-laki. Sedangkan rumbai-rumbai di pinggang biasa dikenakan kaum perempuan yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.

Pada ikat pinggang dan ikat lengan maskot Kangpho terdapat ukiran khas Papua yang terkenal di seluruh dunia. Ukiran ini terkait dengan spiritualitas hidup dan penghormatan kepada nenek moyang yang selalu hidup dalam pikiran dan juga hati masyarakat Papua.

Maskot Kangpho juga memakai mahkota puncak salju sebagai ciri khas pegunungan Jayawijaya Papua yang bersalju abadi.

Puncak Jayawijaya, dengan puncak tertinggi yang ada di Pegunungan Sudirman (Sudirman Range), memiliki ketinggian mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut. Gunung Jayawijaya merupakan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia.

Sementara itu, maskot 'Drawa' di PON XX Papua merupakan maskot berbentuk burung cenderawasih atau yang bernama latin Paradisaea raggiana. Cenderawasih merupakan jenis burung berkicau berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 sentimeter (genus Paradisaea).

Tali medali warna merah putih yang dikenakan sebagai kalung Drawa melambangkan kebersamaan memperebutkan medali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan tiga lingkaran di dalamnya menunjukkan klasifikasi medali emas, medali perak, dan medali perunggu.

Sedangkan warna kuning di kepala dan ekor adalah warna cenderawasih sebenarnya yang melambangkan semangat kehangatan dan kegembiraan.

Warna ini juga menunjukkan Papua sebagai tanah yang kaya raya. Sedangkan obor yang dipegang oleh masing-masing maskot menunjukkan semangat yang kuat dan menyala-nyala bagai api untuk bertanding merebut prestasi dengan menjunjung tinggi sportivitas. 

Sama halnya dengan Kangpho, Drawa juga bermahkotakan dan memakai rumbai khas Papua. Kendati kedua maskot menggunakan jenis yang berbeda, makna yang dimiliki pun masih sama.

Selain maskot, PON XX Papua juga memiliki tagline 'Torang Bisa!'. Frasa 'Torang Bisa!' merupakan kata khas Papua yang diucapkan demi memberi semangat juang para atlet. Torang sendiri merupakan singkatan dari 'kita orang'.

Pada kata 'bisa', torehan warna merah melambangkan adanya energi, kekuatan, hasrat, keberanian, simbol dari api, dan pencapaian tujuan. Sementara itu, warna hitam disematkan pada kata 'torang' untuk melambangkan harga diri dan untuk mempertegas kata itu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait