URtrending

Mengenal Racun Arsenik, Penyebab Kematian Munir 15 Tahun Lalu

Citra Resmi , Minggu, 8 September 2019 14.50 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Racun Arsenik, Penyebab Kematian Munir 15 Tahun Lalu
Image: Munir (Instagram @parlemen_mahasiswa)

Jakarta - Tanggal 7 September kemarin menjadi sebuah momentum peringatan 15 tahun kematian Munir Said Thalib. 15 tahun telah berlalu, namun pembunuh aktivis HAM ini belum juga ditemukan. Tiap tahun, peringatan ‘menolak lupa’ kematian Munir selalu jadi sebuah isu yang membuat gelisah. Mengapa kasusnya nggak selesai hingga kini?

Munir sendiri merupakan seorang aktivis HAM yang begitu vokal. Lelaki kelahiran Malang tahun 1965 ini kerap berdiri di barisan paling depan dalam menuarakan ketidakadilan di Indonesia. Namun, sayang Indonesia harus berduka saat Munir dinyatakan tewas dalam penerbangannya dari Jakarta menuju Amsterdam pada 7 Septermber 2004 lalu.

Hingga kini, kematiannya masih menjadi misteri dan dilingkupi teori konspirasi tiada usai. Setelah kematiannya, jenazah Munir pun diotopsi oleh otoritas Belanda. Hasilnya, penyebab kematian Munir ternyata jejak racun mematikan arsenik bersarang dalam tubuhnya.

Meski beberapa nama pernah dikaitkan dan diadili terkait racun arsenik dalam minuman Munir seperti Pollycarpus dan Muchdi Purwoprandjono, namun kasus ini nggak pernah menemukan pencerahan. Racun arsenik pun menjadi sorotan, lantas seberapa mematikannya racun ini ya? Simak fakta-faktanya di bawah ini!

text Ilustrasi racun. (Image: Pixabay)

Racun arsenik: racun paling mematikan di dunia

Arsenik bisa dikatakan sebagai racun paling mematikan yang ada di dunia. Racun ini bisa berwujud padat, cair, dan juga gas. Namun apapun bentuknya, racun ini tetap mematikan. Saat arsenik masuk ke dalam tubuh, terutama dalam jumlah besar, tubuh akan langsung bereaksi, lho.

Dikutip dai ancient-origins, reaksi pertama adalah korban merasakan mual, semakin lama gejalanya akan semakin parah. Setelah merasa nggak enak perut, korban akan merasa lambungnya seolah dihancurkan, luar biasa sakitnya. Selain itu, korban juga akan merasakan sakit kepala hebat dan nyeri sekujur tubuh. Puncak dari efeknya, korban akan mengingau hingga lemas hingga akhirnya meninggal. Ngeri banget ya?

Arsenik sulit dideteksi

Selain efek samping mengerikan yang ditimbulkan, salah satu alasan mengapa racun ini paling mematikan adalah karena wujudnya yang nggak terdeteksi. Arsenik ini nggak bisa dibaui, nggak bisa dirasa, bahkan disentuh.

Racun ini memiliki kemampuan melebur sempurna dengan induknya. Misalnya saat dicampur makanan, racun ini akan bercampur dengan makanan tersebut tanpa menimbulkan rasa atau bau berbeda. Biasanya, racun ini pun akan ditambahkan pada makanan atau minuman.

Kebanyakan manusia pernah konsumsi arsenik, masa sih?

Fakta mengejutkan lainnya, ternyata kebanyakan manusia pernah ata sudah mengonsumsi arsenik cukup rutin. Salah satunya adaah air minum. Jika kita minum menggunakan air sumur, bisa jadi air tersebut mengandung arsenik meski dalam jumlah yang sangat sedikit. Konsumsi sedikit kadar arsenik emang nggak mematikan namun bisa memicu karsinogen yang merupakan penyebab kanker.

Tokoh dunia yang tewas oleh arsenik

Bukan hanya Munir yang pernah diracun arsenik, dalam sejarah ada banyak tokoh dunia yang mengalami ematian tragis akibat racun ini. Salah satunya adalah Napoleon Bonaparte. Tokoh ini diduga tewas karena racun mematikan ini.

Napoleon dinyatan meninggalkan karena kanker lambung, namun kuat dugaan kalau hal tersebut terjadi karena ia menelan banyak arsenik. Namun, hal ini baru dugaan semata ya.

Namun, selain bahayanya yang mematikan sebagai racun, nyatanya arsenik pernah bermanfaat. Arsenik digunakan buat mengobati sifilis atau dipakai oleh wanita era Victoria untuk memutihkan kulit, lho. Waduh, agak ngeri juga sih.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait