URguide

Mengenal Sejarah Santa Claus: Si Pemberi Hadiah di Hari Natal

Eronika Dwi, Kamis, 24 Desember 2020 15.18 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Sejarah Santa Claus: Si Pemberi Hadiah di Hari Natal
Image: Ilustrasi Santa Claus. (Pixabay)

Jakarta - Menjelang Hari Raya Natal yang jatuh pada hari esok, Jumat (25/12/2020), umat Kristiani di seluruh dunia pasti sudah tidak sabar menantikan berbagai perayaan di hari kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Hari Natal juga sangat identik dengan salah satu sosok yang paling ditunggu-tunggu. Yaps, siapa lagi kalau bukan Santa Claus, sosok pria periang berbaju merah yang membawa mainan untuk anak-anak baik pada malam Natal.

Tahukah kamu kalau Santa Claus memiliki sejarah yang sangat panjang? Legenda Santa Claus ini sudah ada sejak ratusan tahun ke belakang (abad ke-3).

Asal Mula Santa Claus

1608794271-Santo-Nicholas--atau-Santa-Claus-saat-menolong-3-gadis.jpegSumber: Santo Nicholas atau Santa Claus saat menolong 3 gadis. (theartofsimple.net)

Melansir History, Kamis (24/12/2020), legenda Santa Claus berasal dari seorang biarawan bernama Santo Nicholas atau St. Nicholas.

Ia dipercaya lahir tahun 280 di Patara, dekat Myra, Lycia, sebuah provinsi di Anatolia Byzantium (kini terletak di Turki).

Santo Nicholas dikenal karena kesalehan dan kebaikannya. Dikatakan bahwa ia memberikan semua kekayaan warisannya dan melakukan perjalanan ke pedesaan untuk membantu orang miskin hingga orang sakit.

Salah satu kisah Santo Nicholas yang paling terkenal adalah saat ia menyelamatkan tiga saudara perempuan agar tidak dijual untuk menjadi budak atau prostitusi (pelacur) oleh ayah mereka.

Santo Nicholas membantu tiga gadis miskin tersebut dengan memberikan sekarung emas di dekat jendela rumah mereka setiap malam sehingga mereka dapat menikah.

Selama bertahun-tahun, popularitas Santo Nicholas menyebar dan ia dikenal sebagai pelindung anak-anak dan pelaut.

Hari peringatannya (atau mengenang) dirayakan pada tanggal kematiannya, yaitu 6 Desember. Secara tradisional, ini dianggap sebagai hari keberuntungan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar atau untuk menikah.

Pada zaman Renaisans, Santo Nicholas adalah orang suci paling populer di Eropa. Bahkan setelah Reformasi Protestan, ketika pemujaan para santo mulai dikecilkan, Santo Nicholas mempertahankan reputasi positif, khususnya di Belanda.

Santo Nicholas adalah seorang Santo non-ALkitab paling populer di dunia. Hal tersebut terbukti dari banyak gereja di dunia mendedikasikan dirinya untuk sosok Santo Nicholas.

Mulai Dikenal di Amerika Serikat

1608794158-Ikon-religius-yang-mewakili-St.-Nicholas.jpgSumber: Ikon religius yang mewakili Santo Nicholas. (National Geographic)

Santo Nicholas membuat terobosan pertamanya ke dalam budaya populer Amerika menjelang akhir abad ke-18.

Pada Desember 1773, dan sekali lagi pada 1774, sebuah surat kabar New York melaporkan bahwa sekelompok keluarga Belanda berkumpul untuk memperingati hari kematiannya.

Nama Santa Claus berevolusi dari nama panggilan Belanda Santo Nicholas, Sinter Klaas, singkatan dari Sint Nikolaas (bahasa Belanda untuk Santo Nicholas).

Pada 1804, John Pintard, anggota dari New York Historical Society, membagikan potongan kayu Santo Nicholas pada pertemuan tahunan masyarakat.

Latar belakang pahatan tersebut berisi gambar Santa yang sekarang sudah dikenal termasuk stoking berisi mainan dan buah yang digantung di atas perapian.

Pada 1809, Washington Irving membantu mempopulerkan cerita Sinter Klaas ketika dia menyebut Santo Nicholas sebagai santo pelindung New York dalam bukunya, 'The History of New York'.

Memiliki Citra Fisik Berbeda dari yang Dikenal saat Ini

1608794440-Sejarah-Santa-Claus-(6).jpgSumber: Ilustrasi Santa Claus. (Pixabay)

Seiring berganti ketenarannya pun tumbuh, Santa Claus dideskripsikan sebagai segala sesuatu mulai dari 'bajingan' dengan topi tiga sudut biru, rompi merah, dan stoking kuning.

Beberapa juga mendeskripsikan sebagai menyebut pria yang mengenakan topi bertepi lebar dan sepasang besar selang bagasi Flemish.

Ilmuwan menduga bahwa Santa Claus memiliki hidung rusak setelah menerima cedera selama penganiayaan dari umat Kristiani di bawah kekuasaan Kaisar Diocletian dari Kerajaan Romawi.

Thomas Nast yang Pertama Kali Kenalkan Sosok Santa Claus

1608794579-Thomas-Nast.jpgSumber: Thomas Nast. (Foto: Napoleon Sarony via Wikipedia)

Sosok Santa Claus yang dikenal saat ini, dikenalkan pertama kali oleh illustrator Amerika Serikat kelahiran Jerman, Thomas Nast (1840-1902).

Thomas Nast memperkenalkan sosok Santa Claus dengan ciri dan perawakan mirip seperti sekarang. Ia menciptakan versi modern dari Santo Nicholas sebagai sosok yang gemuk, periang, dan berbaju merah.

Sementara tempat tinggal Santa Claus yang terkenal berada di Kutub Utara, berasal dari salah satu puisi yang dibuat Thomas Nast.

Ditolak di Beberapa Negara (Anti-Santa)

1608794363-Santa-Claus-sempat-Ditolak-di-Beberapa-Negara.jpgSumber: Ditolak di Beberapa Negara. (abcstlouis.com)

Meski disukai banyak orang, Santa Claus ternyata ditolak di beberapa Negara loh. Hal tersebut karena Santa Claus sempat dianggap sebagai alat propagandanya Amerika Serikat.

Di Uni Soviet (sekarang Rusia) pada saat kepemimpinan Joseph Stalin, pernah berusaha memberantas segala hal yang berbau Santa Claus dan Natal.

Selain Uni Soviet, beberapa negara lain seperti Austria, Belanda, Republik Ceko, dan negara-negara di Amerika Latin juga melakukan hal yang sama dengan membuat gerakan Anti-Santa.

Tujuan dari gerakan tersebut adalah untuk menjaga dan melindungi tradisi Natal mereka sendiri.

Si Pemberi Hadiah Natal Bukan Hanya Santa Claus

1608794418-Sejarah-Santa-Claus-(7).jpgSumber: Ilustrasi Santa Claus. (Pixabay)

Santa Claus Amerika abad ke-18 bukanlah satu-satunya pemberi hadiah yang terinspirasi dari Santo Nicholas. Ada tokoh dan tradisi Natal serupa di seluruh dunia.

Christkind atau Kris Kringle diyakini akan memberikan hadiah kepada anak-anak Swiss dan Jerman yang berperilaku baik. Christkind adalah sosok seperti malaikat yang sering ditemani oleh Santo Nicholas dalam misi liburannya.

Di Skandinavia, peri periang bernama Jultomten diperkirakan mengantarkan hadiah di kereta luncur yang ditarik kambing.

Legenda Inggris menjelaskan bahwa Bapak Natal mengunjungi setiap rumah pada Malam Natal untuk mengisi kaus kaki anak-anak dengan hadiah liburan.

Lalu, ada juga sosok Père Noël yang bertanggung jawab untuk mengisi sepatu anak-anak Prancis.

Kemudian di Italia, ada cerita serupa tentang seorang wanita bernama La Befana, seorang penyihir baik hati yang mengendarai sapu menuruni cerobong asap rumah-rumah di Italia untuk mengantarkan mainan ke dalam stoking anak-anak yang beruntung.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait