URtrending

Menguak Alasan di Balik Mundurnya Belva Sebagai Stafsus Jokowi

Healza Kurnia H, Selasa, 21 April 2020 20.54 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menguak Alasan di Balik Mundurnya Belva Sebagai Stafsus Jokowi
Image: Stafsus milenial Presiden Joko Widodo, Belva Devara. (Instagram @belvadevara)

Jakarta - Polemik kasus keterlibatan Skill Academy by Ruangguru sebagai mitra pelatihan online dari program Kartu Pra Kerja menjadi salah satu alasan mengapa staf khusus milenial, Belva Devara mengundurkan diri sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," tulisnya dalam akun instagram resminya, @belvadevara.

Ia juga menjelaskan bahwa seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.

Menurutnya, pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.⁣

"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumor mengenai adanya "transaksi" antara Skill Academy dengan program Kartu Pra Kerja beredar luas di masyarakat, meski anggapan itu akhirnya ditepis oleh Belva.

Melalui akun Twitter pribadinya, 16 April lalu, @AdamasBelva menyatakan bahwa dirinya tak ikut dalam pengambilan keputusan apapun dalam program prakerja, termasuk besaran anggaran maupun mekanisme teknis pelaksanaan.

"Banyak asumsi mengenai proses pemilihan mitra untuk prakerja, dan keterkaitan saya terhadap pengambilan2 keputusan mengenai kebijakan ini," cuit Belva.

Ia menegaskan, dirinya tak ikut andil dalam pengambilan keputusan apapun di program prakerja termasuk besaran anggarannya maupun mekanisme teknisnya guys. Semua dilakukan independen oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO).

"Dapat dicek di semua daftar kehadiran rapat mengenai prakerja bersama Kemenko dan PMO, saya tidak pernah hadir," ujarnya dikutip dari akun Twitter.

Belva mengatakan bahwa penentuan mitra dilakukan tanpa intervensi siapa pun. Total ada delapan mitra yang menurut Belva semuanya mengikuti proses seleksi sejak akhir 2019.

Meski telah mengundurkan diri, Belva mengaku senang mendapatkan banyak pengalaman berharga dan pembelajaran saat menjadi stafsus milenial Presiden Jokowi.

"Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut. Semoga kita semua bisa segera keluar dari masalah pandemi yang berat ini," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait