Meski Tuai Sindiran, Terowongan Silaturahmi Disambut Positif Gereja Katedral

Jakarta - Presiden Jokowi tengah menyusun rencana menghubungkan dua bangunan ikonik Ibu Kota Masjid Istiqlal dan Gereka Katedral. Penghubungan ini bertujuan untuk perwujudan toleransi.
Namun, rencana ini menuai banyak sindiran dari berbagai pihak. Terowongan untuk mendekatkan dua bangunan ini dinilai perlu ditinjau ulang.
Jokowi mengaku mendapatkan masukan tentang pembangunan terowongan tersebut saat ia meninjaunya pada Jumat (7/2) lalu.
Terowongan ini merupakan terowongan bawah tanah antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang terletak bersebrangan.
Baca juga: Ridwan Kamil Dampingi Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung
Jokowi yakin renovasi ini akan selesai pada April 2020 sehingga bisa dipakai pada bulan ramadhan.
Dikutip dari Antara, terowongan ini nantinya akan digunakan untuk menjalin silaturahmi antara umat muslim dan nasrani.
Namun, meski ada saja sindiran, pihak Gereja Katedral menyambut baik hal ini.
"Kami sangat mendukung wacana tersebut karena menegaskan kembali semangat dan ide Bung Karno saat menetapkan lokasi Masjid Nasional yang berdampingan dengan Gereja Katedral," ujar Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Romo Albertus Hani seperti dikutip Antara, Senin (11/2).
Pembangunan Terowongan Silaturahmi dapat meningkatkan relasi di antara dua gedung yang merupakan bagian dari cagar budaya nasional.