URtainment

Mila Kunis dan Ashton Kutcher Galang Donasi Rp 289 M untuk Ukraina

Kintan Lestari, Sabtu, 12 Maret 2022 10.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Galang Donasi Rp 289 M untuk Ukraina
Image: Mila kunis dan Ashton Kutcher. (Instagram @kuniskutcher)

Jakarta - Banyak selebriti Hollywood yang menunjukkan keprihatinan mereka atas apa yang terjadi pada Ukraina. Salah satunya adalah Mila Kunis dan Ashton Kutcher.

Pasangan selebriti tersebut telah mengumpulkan lebih dari US$20 juta (sekitar Rp 289 miliar) dalam waktu kurang dari seminggu, untuk disumbangkan ke negara kelahiran sang aktris sebagai tanggapan atas invasi Rusia.

Update mengenai penggalangan dana itu diumumkan Kutcher lewat akun Instagramnya.

"Terima kasih kepada semua orang yang membuat kami mendapatkan US$20 juta dalam waktu kurang dari seminggu. Kita bisa melakukan ini. Kami bisa mencapai tujuan kami. Bersama. Karena kami berdiri bersama dengan Ukraina," kata Kutcher dalam postingan Instagram.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Ashton Kutcher (@aplusk)

Pasangan ini mengumpulkan donasi melalui GoFundMe. Keduanya berjanji akan menyumbang US$ 3 juta lagi. Dana tersebut akan diserahkan kepada Flexport.org dan Airbnb.org, dua organisasi yang diakui memberikan bantuan langsung kepada pengungsi Ukraina.

Mila Kunis yang lahir di Ukraina menyatakan kalau ia bangga punya darah Ukraina.

"Hari ini, saya orang Ukraina yang bangga. Ketika keluarga saya datang ke Amerika Serikat pada tahun 1991, saya lahir di Chernivtsi, Ukraina pada tahun 1983. Orang-orang Ukraina adalah orang-orang yang bangga dan berani yang pantas mendapatkan bantuan kami pada saat mereka membutuhkan. Serangan tidak adil terhadap Ukraina dan kemanusiaan pada umumnya sangat menghancurkan dan rakyat Ukraina membutuhkan dukungan kami," tulis Kunis dalam deskripsi penggalangan dana GoFundMe.

Sebelumnya, Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan itu sebagai 'misi militer khusus'. Invasi tersebut kemudian mendorong 1,7 juta orang Ukraina meninggalkan negara mereka. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait