URguide

Misteri Rumah Angker Kaliurang, Urban Legend di Yogyakarta

Shelly Lisdya, Kamis, 27 Oktober 2022 19.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Misteri Rumah Angker Kaliurang, Urban Legend di Yogyakarta
Image: Rumah Tua Kaliurang. (YouTube/Joe Kal)

Jakarta - Terkenal akan beragam wisata menarik mulai dari hamparan alam yang indah hingga wisata budaya menjadikan Yogyakarta sebagai daerah yang masuk dalam wishlist liburan. Namun, di balik keindahannya ternyata ada salah satu kota di provinsi ini yang memiliki cerita 'urban legend'.

Tepatnya terletak di obyek Wisata Kaliurang, Sleman, di mana ada salah satu vila atau penginapan tua yang diyakini menjadi 'sarang' hantu gentayangan. Bangunan tua yang sudah lama tidak ditempati ini konon katanya aura mistis sangat kental terasa jika Urbanreaders mengunjunginya.

Mengutip dari berbagai sumber, Kamis (27/10/2022), vila putih tersebut dikenal dengan nama Pesanggrahan Sarjanawiyata Taman Siswa yang sudah tak terurus. 

Vila tua tersebut memiliki gaya tempo dulu dengan sejumlah tiang sebagai ciri khasnya. Sementara eksterior bangunannya sudah tidak terawat dan sekeliling bangunan terdapat ilalang yang cukup tinggi, dan bagian catnya sudah mengelupas.

Dahulunya vila itu adalah tempat yang pernah dihuni oleh orang belanda untuk tempat peristirahatan. Namun setelah Belanda pergi dari Indonesia, vila ini di urus oleh Kraton Yogyakarta dan digunakan sebagai balai pertemuan. 

Sejak puluhan tahun lalu bangunan itu tidak terpakai lagi dan tepatnya saat erupsi merapi tahun 1994, yang menyebabkan kerusakan pada vila tersebut, sehingga awan panas atau wedhus gembel juga memberi dampaknya ke pesanggrahan ini.

Tak lama, Kraton Yogyakarta kemudian menggunakannya sebagai balai pertemuan. Sebelum seperti saat ini, bangunan tua tersebut rupanya sudah dikenal angker.

“Penampakan-penampakan di sini sudah ada sejak pesanggrahan ini masih aktif digunakan sebagai vila. Dan kadang di sini ada suara-suara seperti hentakan sepatu, suara orang mandi, penampakan noni Belanda, dan sebagainya,” kata penjaga pesanggrahan, Sukisman, dikutip YouTube Trans7 Official.

Sekitar tahun 1953, vila ini digadang-gadang dimiliki oleh seorang guru besar Universitas Gajah Mada, Profesor Soedomo. Lalu saat ini berpindah kepemilikan menjadi milik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait