URtrending

Mushola di Geraja Surabaya, Bukti Indahnya Toleransi Antar Umat Beragama

Nivita Saldyni, Rabu, 25 Desember 2019 10.30 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mushola di Geraja Surabaya, Bukti Indahnya Toleransi Antar Umat Beragama
Image: Ilustrasi/Pixabay

Surabaya - Pemandangan unik tampak di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Surabaya kemarin (24/12/2019) malam.

Dari ribuan jemaat yang mulai ramai berdatangan untuk melakukan Misa Malam Natal, para petugas keamanan yang berasal dari aparat kepolisian, TNI, dan beberapa organisasi masyarakat (ormas) lainnya tampak sedang bersiap untuk sholat.

Yup, para petugas keamanan yang beragama Islam itu menunaikan ibadah sholat di kompleks Gereja Katolik Hati Kudus Yesus.

Mereka melaksanakan ibadah dengan nyaman di sebuah ruangan yang telah disediakan oleh pengurus gereja. Bahkan lengkap dengan tempat wudhu, sajadah, dan mukenah khusus untuk petugas beragama islam yang berjaga.

Baca juga: Hari Natal, Risma Beri Pesan Damai di Gereja Bekas Lokasi Bom Surabaya

Indahnya kerukunan antarumat beragama ini makin terasa ketika adzan Maghrib berkumandang. Ketika beberapa petugas keamanan secara bergantian melaksanakan sholat Maghrib, di waktu yang sama, lonceng gereja tanda dimulainya Misa Malam Natal juga berbunyi.

Fasilitas khusus itu pun disambut baik oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang sempat berkunjung ke Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya saat meninjau persiapan Natal di sana.

text Mushola di Gereja Surabaya. (Image: Istimewa)

Bersama rombongan Forkopimda, mulai dari Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua MUI Jatim, dan lainnya.

Khofifah pun berterima kasih kepada pengurus gereja yang telah memberikan perhatian dan respon hangat untuk menyediakan tempat sholat khusus petugas.

Baca juga: Kunjungi Gereja di Malam Natal, Anies Baswedan Bahas Soal Persatuan

Baginya, hal ini merupakan bentuk persaudaraan antarumat beragama yang harus tetap dijaga.

"Bersama-sama kita bersapa, artinya persaudaraan kita yang dibangun ini untuk bisa menjadi pondasi. Yaitu bagaimana kebangsaan kita rajut. Nah, pada posisi ketika kami hadir luar biasa, kami diberikan tempat shalat Maghrib di sini," kata Khofifah, Selasa (24/12/2019).

Ia pun berharap segala proses dan kegiatan peribadatan Natal 2019 di Jawa Timur bisa berjalan lancar.

Tentu itu semua bisa terwujud dengan kerjasama yang baik dari seluruh elemen masyarakat. Sebab, perbedaan itulah yang menurutnya menjadikan Indonesia semakin kuat.

Baca juga: Seru! Hotel di Malang Bakal Bikin Party Tahun Baru Bertema Avengers

"Saya melihat bahwa, interaksi yang kami lakukan bisa terespons sangat baik. Kami dapat respons luar biasa. Itu artinya ini basis bagi kita semua membangun persaudaraan kebangsaan yang lebih subtansif. Oleh karena itu komunikasi, interaksi nantinya muncul understanding, trust, dan respect. Ini menjadi bagian penting menjalin persaudaraan substansif," katanya.

Sementara itu, Romo Yuvensius Fusi Nusantoro, Kepala Katedral di Surabaya mengaku sependapat dengan Gubernur. Menurutnya, kehadiran jajaran Forkopimda di tengah-tengah jemaat itu juga bentuk solidaritas.

Melalui tema Natal tahun ini,"Hiduplah Sebagai Sahabat Untuk Semua Orang" ia berharap, Natal bisa membawa berkat bagi semua masyarakat di Jatim dan Indonesia.

"Kami mempersiapkan malam natal dengan tema nasional menjadi sahabat bagi semua. Ini penting. Bukan hanya bagi teman, tapi jadi sahabat bagi semua. Ini untuk perjuangan. Semoga jadi berkat bagi Jatim dan Indonesia," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait