URnews

Najwa Sindir Keras Menkes, Praktisi Hukum: Itu Hal yang Wajar

Eronika Dwi, Selasa, 29 September 2020 21.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Najwa Sindir Keras Menkes, Praktisi Hukum: Itu Hal yang Wajar
Image: Najwa Shihab. (Instagram @najwashihab)

Jakarta - Praktisi Hukum menilai sindiran keras Najwa Shihab terhadap minimnya kemunculan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Terawan Agus Putranto di ruang publik selama pandemi virus COVID-19 melanda Indonesia, adalah hal yang wajar.

Menurut Praktisi Hukum Andre Nusi SH, apa yang dilakukan Najwa dalam 'Mata Najwa Menanti Terawan' merupakan ekspresi dari sebuah kebebasan berpendapat atau menyampaikan aspirasi.

"Kalau untuk dipermasalahkan atau enggaknya (sindiran Najwa) itu nggak karena negara ini negara demokrasi, maka diwajarkan jika warga negara ingin menyampaikan aspirasinya," kata Andre Nusi, saat dihubungi Urbanasia, Selasa (29/9/2020).

Andre menilai, apa yang dilakukan Najwa ini bisa menjadi satu acuan baik untuk Terawan atau pemerintah kedepannya dalam menghadapi publik.  

"Pemerintah harus memasang atau membuat strategi menghadapi publik. Terlebih karena banyak pernyataan-pernyataan kontroversi Terawan dan penjebatan pemerintah lainnya di awal pandemi yang seolah menyepelekan virus COVID-19 ini," jelas Andre.

Andre melanjutkan, kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang tertuang dalam Undang Undang Dasar 1945. Maka, pemerintah harus benar-benar melihat bangsa ini dari berbagai sisi untuk bisa lebih tegas dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Sependapat dengan Najwa, Andre juga menilai kurangnya sikap Terawan dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.

Menurutnya, Menkes Terawan tidak menjadi tokoh sentral dalam penanganan COVID-19 ini.

Justru yang kerap tampil di publik dalam memberi rangkaian penjelasan mengenai masalah pandemi ini, Andre menyebut, adalah Jubir Pemerintah atau Satuan Tugas COVID-19.

"Keberadaan Terawan mungkin hanya sebagai pelengkap. Kalau menurut saya beliau tidak maju terdepan dalam penanganan COVID-19," papar Andre.

Lebih lanjut, mengenai kemungkinan adanya reshuffle menteri seperti ancaman Presiden Joko Widodo, Andre mengatakan bahwa yang dipertanyakan justru seberapa penting dalam mempertahankan Terawan sebagai Menkes RI.

"Atas kondisi itu yang jadi pertanyaannya adalah 'seberapa penting mempertahankan Terawan sebagai menkes'," kata Andre.

Apalagi, menurut Andre, melihat Terawan yang seolah menghilang dan membuat rancu dalam penanganan COVID-19 ini.

"Dengan berbagai tekanan yang dihadapi pejabat medis terutama menkes, ya justru harus mampu untuk mengatasi masalah COVID-19 ini," kata Andre.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait