URtech

Netizen di Asia Pasifik Hadapi Kebocoran Data Pribadi

Afid Ahman, Jumat, 29 Mei 2020 11.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Netizen di Asia Pasifik Hadapi Kebocoran Data Pribadi
Image: istimewa

Jakarta - Kebocoran data pribadi menjadi masalah yang banyak menerpa netizen di kawasan Asia Pasifik. Demikian hasil laporan perusahaan keamanan Kaspersky. Dalam laporan riset bertajuk Kaspersky Global Privacy Report 2020 ini menitikberatkan pada sikap konsumen terhadap privasi online.

Survei dilakukan oleh lembaga penelitian independen Toluna antara Januari dan Februari 2020. Sebanyak 15.002 konsumen disurvei di 23 negara di mana 3.012 berasal dari wilayah Asia Pasifik.

Hasilnya 40% netizen di Asia Pasifik menghadapi insiden kebocoran informasi pribadi yang diakses oleh orang lain tanpa persetujuan.

Beberapa pelanggaran melibatkan insiden pengambilalihan perangkat secara ilegal (39%), pencurian dan penggunaan data rahasia (31%), data pribadi yang diakses oleh seseorang tanpa persetujuan, dan penyebaran informasi pribadi secara publik (20%).

Ironisnya, penelitian yang sama menemukan bahwa lebih dari seperlima pengguna masih dengan sukarela membagikan privasi mereka untuk mendapatkan produk atau layanan secara gratis.

Sebanyak 24% responden lainnya juga lalai dalam menjaga privasi dengan membagikan detail akun media sosial untuk kuis hiburan, seperti apakah jenis bunga atau selebriti yang mirip dengan mereka.

Selain itu, dua dari sepuluh konsumen yang disurvei juga mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan untuk mempelajari bagaimana cara melindungi privasi secara online.

Ketika ditanya mengenai konsekuensi yang mereka temui setelah pelanggaran privasi, para pengguna online menyebutkan beberapa hal negatif yang mempengaruhi kehidupan digital dan bahkan fisik mereka. Sebagian besar (39%) terganggu oleh spam dan iklan, sebagian (33%) merasa stres, dan sebagian (24%) menyatakan reputasi pribadi mereka dalam bahaya.

Dalam persentase yang sama, sebanyak 19% pengguna telah menyinggung seseorang, kehilangan uang, dan terintimidasi. Pemerasan juga dialami oleh 16% pengguna di Asia Pasifik, hubungan keluarga lekuk (15%), beberapa mengalami kerusakan karier (14%) hingga pemutusan ikatan romantis atau mengalami perceraian (10%).

Untuk memastikan informasi pribadi kamu tetap terlindungi di ruang internet, Kaspersky memberikan tips:
- Menyimpan seluruh daftar akun online sehingga kamu memiliki pemahaman penuh tentang layanan dan situs web mana yang mungkin menyimpan informasi pribadi

- Mulai gunakan “Privacy Checker” yang membantu pertimbangkan pengaturan profil media sosial kamu menjadi pribadi. Ini akan mempersulit pihak ketiga untuk menemukan informasi yang sangat pribadi

- Untuk bisnis, edukasikan kepada karyawan mengenai dasar-dasar keamanan siber. Misalnya, tidak membuka atau menyimpan file dari email atau situs web yang tidak dikenal karena dapat membahayakan seluruh perusahaan, atau tidak menggunakan detail pribadi apa pun dalam kata sandi mereka. Untuk memastikan kata sandi kuat, staf tidak boleh menggunakan nama, tanggal lahir, alamat jalan dan informasi pribadi lainnya.

- Secara teratur mengingatkan staf tentang cara menangani data sensitif, misalnya, hanya menyimpannya di layanan cloud terpercaya yang perlu diautentikasi untuk akses dan tidak boleh dibagikan dengan pihak ketiga yang tidak dipercaya

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait