BMKG Sebut Musim Hujan Tahun Ini Lebih Besar Dibanding 2019

Malang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan jika musim hujan tahun ini lebih besar dibanding tahun 2019 kemarin.
"Tahun lalu kan musim hujan baru dimulai Desember. Sedangkan tahun ini, Oktober saja sudah mulai hujan," ujar Kepala BMKG Karangkates, Musripan.
BMKG Juanda belum lama ini mengeluarkan rilis dan imbauan waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada siang dan sore hari untuk wilayah Malang Raya, Lumajang, dan Jember.
Baca Juga: BMKG Juanda Prediksi Hujan Lebat dengan Angin Akan Terjadi di Beberapa Daerah Jatim Hari Ini
Sedangkan untuk puncak musim hujan tahun ini, kata Musripan akan terjadi pada Desember 2020 hingga Januari 2021.
Di Malang Raya sendiri, perlu diwaspadai potensi bencana antara lain, angin kencang hingga puting beliung, tanah longsor, dan banjir.
"Untuk angin puting beliung tandanya terdapat awan kumulonimbus," ungkapnya.
Sekadar dikwtahui, awan kumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.
"Kalau ada awan ini hujan disertai petir dan angin kencang, dan biasanya angin akan bermuara ke dataran yang lebih rendah. Sama seperti banjir," jelasnya.
Sedangan potensi terjadinya petir akan terjadi saat awal dan akhir musim hujan. Hal ini dikarenakan kondisi tanah di bumi masih kering. "Ini terjadi karena lompatan-lompatan energi dari bumi ke awan," tandasnya.