Dokter Tirta Sindir 5 'Prestasi' Indonesia Selama Pandemi COVID-19

Jakarta - Dokter sekaligus pengusaha di Indonesia, Tirta Mandira Hudhi menyindir prestasi-prestasi Indonesia selama pandemi COVID-19.
Hal ini ia ungkapkan saat webinar yang digagas oleh Merial Institute, Jumat (16/10/2020). Berikut sindiran Dr Tirta,
Baca Juga: Kisah Gerakan Akar Tanah dr. Tirta dan Arief Rosyid saat Jadi Relawan Gugus Tugas COVID-19
Webinar yang digagas oleh Merial Institute
1. Peringkat Pertama COVID-19 di Asia Tenggara
Saat ini, Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara dalam penyebaran kasus COVID-19. Dari laporan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, pada Kamis (15/10/2020) setidaknya ada penambahan 4.411 kasus.
Dilansir dari Worldometers, Indonesia menyalip Filipina yang sebelumnya berada di peringkat pertama. Dari data tersebut, akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 349.160 kasus sejak pandemi terjadi dalam tujuh bulan terakhir. Indonesia pun tercatat berada di urutan ke-18 sebagai negara dengan kasus terbanyak.
"Di Asean kita peringkat pertama. Jadi kita nggak pernah dapat piala AFF, tapi berkat COVID-19 kita nomor satu. Ntah kita harus tepuk tangan atau tidak," terangnya.
2. Prosedur Bisnis Paling Ribet
Baru-baru ini, diberitakan berdasarkan Indeks Kompleksitas Bisnis Global (GBCI) periode Juni, jika Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara paling ribet untuk ber-bisnis.
Indeks itu dirilis oleh lembaga konsultan dan riset, TMF Group. Laporan TMF Group mengungkapkan lanskap bisnis internasional lebih kompleks dari sebelumnya.
COVID-19 dinilai telah menambahkan permasalahan ekonomi dan sosial yang signifikan.
"Lagi-lagi karena COVID-19. Apakah kita harus tepuk tangan lagi?," tegasnya.
3. Hutang Terbesar di Dunia
Dari 120 negara yang dirilis oleh Bank Dunia, Indonesia, tercatat menjadi negara dengan utang luar negeri tertinggi ke-7 dalam data tersebut.
Dalam laporan yang dikeluarkan pada Rabu (14/10/2020), Bank Dunia merilis total utang luar negeri oleh negara-negara pada 2009, 2015, 2016, 2017, dan 2019.
"Udah utangnya banyak, internetnya lemot lagi. Jadi selama pandemi kita mendapat prestasi terus, kita hetrick terus," sindirnya.
4. Klaster Musim Hujan
Selain poin yang disebutkan di atas, Dr Tirta juga menyebut PR bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mengatasi bencana-bencana yang terjadi selama musim hujan mendatang.
"Sebentar lagi hujan, banjir, otomatis banyak yang mengungsi. Jangan sampai ada klaster baru ini, PR besar ini," ungkapnya.
5. Pilkada
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 menimbulkan polemik di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di Tanah Air.
Nantinya, pelaksanaan Pilkada akan dikhawatirkan menjadi klaster terbaru karena berkumpulnya massa pendukung partai politik atau kandidat.
"Jadi masyarakat kecil seperti kita dilarang dangdutan, tapi para pejabat tinggi boleh mengadakan konser (Pilkada). Ini yang terjadi dalam negara kita," tandasnya.