Habib Rizieq Akan Tuntut Oknum yang Sebut Dirinya Overstay di Arab Saudi

Jakarta - Sejak meninggalkan Indonesia pada akhir April 2017, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab menyatakan tak pernah bermasalah dengan aturan izin tinggal selama berada di Arab Saudi. Bahkan ia mengancam akan menuntut siapapun yang menyebut dirinya tak bisa pulang karena masalah izin tinggal yang kadaluarsa alias overstay.
"Mulai hari ini, mulai saat ini, siapapun termasuk pejabat Indonesia, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri kalu ada yang mengatakan saya overstay, saya akan tuntut secara hukum," kata Rizieq lewat pengumuman resmi di akun YouTube FRONT TV, Rabu (4/11/2020).
Rizieq mengaku selama ini aturan tersebut tak pernah menjadi batu penghalang bagi dirinya untuk pulang ke Indonesia. Ia menyebut bahwa pemerintah Arab Saudi telah memberikan perpanjangan visa tinggal untuknya.
"Bayan safar (izin keluar) kami ditolak, dibatalkan. Akan tetapi diganti dengan perpanjangan visa," jelas Rizieq.
Sebelumnya, beredar isu bahwa Rizieq dicekal oleh Pemerintah Indonesia sehingga tak bisa pulang ke Indonesia pada 2018 silam. Namun hal itu disanggah oleh Pemerintah lewat Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.
Saat itu Agus menyatakan bahwa izin tinggal Rizieq di Saudi telah habis sejak 20 Juli 2018 sehingga kepulangan Rizieq pun terhalang aturan overstay dan tak lagi memiliki izin tinggal yang sah.
Namun menurut Rizieq, tertahannya ia di Arab Saudi karena terhalang aturan overstay adalah hoax. Sebab ia merasa tak pernah melakukan pelanggaran tersebut.
"Jadi saya tidak ada overstay sama sekali saat ini. Saya tidak ada overstay. Siapa yang bilang saya overstay, berarti menuduh saya melakukan pelanggaran dan akan saya tuntut secara hukum," tegasnya.
Selain itu, ia pun menegaskan bahwa kepulangannya sama sekali tak ada campur tangan pemerintah Indonesia.
"Saya juga ingin sampikan, jika ada pihak manapun dan siapapun dari pemerintah Indonesia, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri yang mengaku ngaku ikut membantu atau melobi pemerintah Saudi kala kepulangan saya ini, maka saya nyatakan di sini secara tegas itu bohong besar," lanjutnya.
Untuk itu ia tak ingin siapapun memanfaatkan kepulangannya ini 'dimanfaatkan' oleh pihak-pihak tertentu.
"Dengan demikian janganlah ada pihak di manapun yang kemudian mengklaim ingin menjadi pahlawan kesiangan. Jadi kalau mau tahu siapa yang bantu saya di sini? Ya kawan-kawan inilah, pengurus FPI, belum lagi jamaah-jamaah yang lain yang ada di Kota Mekkah ini," pungkasnya.
Seperti yang Urbanasia beritakan sebelumnya, Rizieq mengumumkan akan tiba di Jakarta bersama dengan keluarganya pada Selasa (10/11/2020) depan. Ini menjadi kepulangan pertama Rizieq setelah tiga tahun lebih berada di Saudi, guys.