Investasi Pakai Utang: Jalan Pintas Merdeka Finansial atau Jebakan?

Jakarta - Setiap hari gue ditelepon oleh marketing salah satu Bank swasta di Indonesia. Tawarannya selalu sama, pinjaman dana yang bisa dicairkan atau bisa diambil dalam bentuk logam mulia atau emas.
Marketing itu bilang kalau gue ambil utang untuk beli emas, artinya gue sudah melakukan investasi di masa depan. Tapi pertanyaannya, apa kenaikan harga emas yang gue beli bakal menutup bunga atas utang tersebut?
Belum lagi, kalau yang namanya utang di Bank kan ada biaya-biaya entah itu biaya administrasi, provisi, atau yang lainnya. Jadi, konsep investasi dengan cara berutang tidak masuk di otak gue.
Investasi untuk Capai Kebebasan Finansial
Mungkin semua sudah tahu bahwa salah satu kunci untuk mencapai kebebasan finansial adalah dengan berinvestasi. Tak heran jika banyak orang berbondong-bondong melakukan investasi. Bahkan dengan uang dengan hasil utang.
Namun tak sedikit orang yang belum memahami bahwa untuk melakukan investasi, seseorang harus benar-benar siap. Artinya, seseorang yang melakukan investasi harus mengerti risiko yang dihadapi.
Ada risiko seseorang itu akan menghadapi kerugian. Jika investasi yang dia lakukan merugi, dia tetap harus membayar utang yang telah dia buat. Kalau nggak siap, keuangannya sudah pasti akan berantakan.
Investasi dengan Utang, Bolehkah?
Lalu bolehkah berinvestasi dengan uang hasil utang? Jawabannya sih mungkin boleh-boleh saja. Di dalam dunia keuangan, ada dua jenis utang yaitu utang produktif dan utang konsumtif.
Utang produktif adalah utang yang digunakan membeli aset yang nilainya dapat meningkat seiring waktu, seperti properti, bisnis, atau pendidikan. Beberapa ahli keuangan menyebut, investasi masuk dalam jenis ini.
Sementara utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang bersifat konsumtif dan tidak menghasilkan pendapatan. Termasuk utang yang digunakan untuk membiayai hidup.
Mengenai apakah investasi dengan duit utang ini, terdapat pro kontra. Beberapa orang mengatakan bahwa investasi dengan utang bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Jika investasi yang dilakukan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi daripada bunga utang, maka menggunakan utang untuk berinvestasi dapat menghasilkan keuntungan bersih yang lebih besar.
Pendapat pro investasi dengan utang juga mengatakan bahwa utang untuk berinvestasi dapat membantu lo untuk diversifikasi aset. Sehingga, risiko kerugian akan berkurang.
Sementara pendapat yang kontra mengatakan, investasi dengan utang akan meningkatkan risiko kehilangan. Jika investasi yang dilakukan mengalami kerugian, maka lo tetap harus membayar utang berikut bunganya.
Selain itu, kalau lo berutang untuk investasi, lo harus membayar cicilan setiap bulan. Hal itu dapat menjadi beban keuangan yang cukup berat terutama kalau pendapatan lo tidak stabil.
Hmm, tapi gimana ya tanggapan dari perencana keuangan? Urbanasia sempat berbincang dengan salah satu perencana keuangan Bareyn Mochaddin tentang investasi memakai uang hasil utang.
Menurutnya, investasi pakai utang sangat tidak direkomendasikan. Alasannya, utang itu ada bunga, ada denda sedangkan investasi belum tentu ada ‘bunga’nya.
Artinya, jika seseorang memutuskan untuk berinvestasi, ada kemungkinan dia mengalami keuntungan dan kerugian. Sedangnya utang adalah sesuatu yang pasti harus dikembalikan.
“Investasi itu belum tentu ada pengembangan dan pengembalian. Jadi sangat berisiko untuk pakai sesuatu yang harus dikembalikan untuk sesuatu yang belum pasti ada keuntungan,” kata Bareyn.
Lalu, bagaimana jika uang hasil utang itu diinvestasikan untuk membeli emas? Menurut Bareyn, perlu beberapa hal yang dilihat apakah ada bunga apa tidak.
“Kalau nggak ada bunga, ya untung saat harga emas naik. Tapi bahaya kalau bunga gede dan harga emas turun, malah jebol. Meski begitu, tetap ada bahayanya karena tetap pakai utang,” kata Bareyn.
Kalau utang, kata Bareyn, akan ada kewajiban membayar cicilan setiap bulan. "Hal itu berisiko jika sewaktu-waktu cash flownya bermasalah, nggak bisa bayar utang. Bisa terjerat utang,” katanya.
Jadi gitu, ya? Kalau menurut lo gimana, Guys?