Sederet Fakta Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Jakarta - Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi lalu membuat heboh publik.
Dua pelaku bom bunuh diri dengan bunuh diri di tempat dengan motor matic yang dikendarainya. Sementara belasan jemaat dan warga sekitar terluka. Berikut Urbanasia rangkum sederet fakta baru ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
1. Bom meledak saat jemaat selesai ibadah
Insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terjadi sekitar pukul 10.30 WITA. Pelaku melakukan aksinya setelah misa Malam Palma selesai digelar.
Saat ledakan terjadi, ada pergantian jemaat untuk melakukan ibadah misa ketiga yang akan berlangsung pukul 11.00 WITA.
2. Kode Misterius
Rekaman CCTV yang mengarah ke pintu gerbang gereja menampilkan dua orang wanita yang diduga memberikan kode sebelum ledakan.
Dua wanita itu terlihat berjalan di sekitar lokasi, dia lalu membuat gerakan dengan memberikan 'kode'. Tak lama kemudian, pelaku meledakkan diri di sekitar lokasi.
3. Ada 20 Orang Korban
Ledakan bom tersebut menewaskan 2 pelaku bom bunuh diri dan melukai 20 orang jemaat, petugas keamanan, dan warga di sekitar gereja. Saat ini para korban tengah dirawat intensif di beberapa rumah sakit.
4. Pelaku dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Jaringan teror JAD diketahui pernah melaksanakan kegiatan terorisme di Jolo, Philipina, pada 2018 lalu.
"Pelaku yang berhubungan dengan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu, telah kita amankan," kata Listyo seperti dilansir Antara, Senin (29/3/2021).