URnews

Ungkap Kasus Korupsi di Sekolah, Siswa SOPA Terima Penghargaan dari Pemerintah

Dilla Sufianita, Minggu, 29 Desember 2019 11.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ungkap Kasus Korupsi di Sekolah, Siswa SOPA Terima Penghargaan dari Pemerintah
Image: YouTube/Hallyu Heaven

Seoul - Mungkin kamu masih ingat dengan kasus korupsi besar-besaran yang dilakukan kepala sekolah School of Performing Arts (SOPA) di Seoul beberapa bulan lalu.

Skandal besar dari salah satu sekolah elit di Korea Selatan ini sempat menghebohkan jagat maya.

Skandalnya merebak setelah sebuah video buatan siswa SOPA menyinggung ketidakadilan yang mereka terima saat jadi siswa di SOPA.

Dalam liriknya, para siswa dipaksa tampil di acara-acara di luar sekolah, dipaksa membayar sendiri berbagai keperluan pribadi mereka.

Siswa perempuan juga diminta buat berpakaian seksi dan kontak fisik dengan klien dari kepala sekolah.

Baca Juga: Peringati Hari Antikorupsi, Pemkot Surabaya Launching ''Guru Pembangun Peradaban''

Mereka juga diancam bila tidak mengikuti keinginan pihak sekolah. Nah, setelah videonya viral, pemerintah Korea Selatan mulai memberi perhatian.

Kasus ini pun diusut dan kepala sekolah berhasil diturunkan.

Tanggal 26 Desember lalu, Kantor Pendidikan Seoul mempersembahkan penghargaan untuk Baek Min Sung dan tiga siswa SOPA lainnya yang berkontribusi dalam pembuatan video tersebut.

“Kami memberikan para pemimpin yang menentang pelanggaran hak (siswa). Kami berharap mereka akan menjadi pemimpin masyarakat di masa depan juga,” kata Pengawas pendidikan Korea Selatan.

Baek Min Sung pertama kali mengangkat masalah kepsek SOPA dan kepala administrasi, merupakan pasangan suami-istri, yang dinilai mengeksploitasi siswa.

Baca Juga: Polda Jatim Siap Ungkap Tersangka Dugaan Korupsi Ambruknya Atap SDN Gentong

Kantor Pendidikan Seoul kemudian mengkonfirmasi bahwa itu benar. Bulan Januari tahun ini, mereka lalu menuntut kepala sekolah, namun ternyata masa jabatan kepala sekolah itu sudah habis pada bulan April, sedangkan kepala administrasi masih bekerja.

Atas permintaan Kantor Pendidikan, polisi yang menyelidiki masalah tersebut ke kejaksaan pada bulan November untuk kasus penggelapan uang.

Selama investigasi, polisi menemukan adanya keterlibatan wakil kepala sekolah dan skandal korupsi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait