Nikmati Festival Sastra, Kuliner, Seni, dan Budaya Lewat KEMBALI20
Ubud - Pandemi COVID-19 membuat sejumlah acara ditunda penyelenggaraannya. Begitu juga dengan acara Ubud Food Festival 2020 dan Ubud Writers & Readers Festival 2020 merupakan acara tahunan yang banyak ditunggu. Namun COVID-19 membuat acara tersebut ditunda.
Meski tertunda bukan berarti acara tersebut batal digelar. Kalian tetap bisa kok mengikuti festival-festival tahunan itu lewat 'KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival' (KEMBALI20).
'KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival' merupakan festival sastra, kuliner, seni, dan budaya, program yang ditayangkan melalui siaran langsung secara daring dan di lapangan dari Ubud, Bali.
Festival virtual ini diselenggarakan bertujuan untuk menginspirasi, menstimulasi, menghubungkan kembali, dan merevitalisasi komunitas kreatif Bali dan Indonesia.
“Festival pertama yang dihadirkan oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati, Ubud Writers & Readers Festival,lahir dari sebuah tragedi – bom Bali. Prakarsa-prakarsa yang kami hadirkan selalu bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, mendorong perekonomian, dan membangkitkan kembali semangat masyarakat yang memudar. Begitu pula dengan KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival ini,” ujar Pendiri & Direktur KEMBALI20 Janet DeNeefe dalam jumpa pers virtual Senin (26/10/2020) sore.
Dalam jumpa pers virtual tersebut hadir juga beberapa narasumber yang akan menjadi pembicara di acara utama KEMBALI20 nanti, yaitu penulis buku 'Man of Contradictions: Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia' Ben Bland, jurnalis mode dan pegiat Bandana Tewari, penyair dan novelis Bali Oka Rusmini, serta travel writer Agustinus Wibowo.
Keempat pembicara ini berbicara sedikit topik yang akan mereka bahas di acara utama KEMBALI20.
Ben Bland merupakan penulis buku 'Man of Contradictions: Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia'. Di acara KEMBALI20, ia akan membahas lebih detil mengenai bukunya itu.
“Tidak ada terjemahan yang sesuai untuk ‘contradiction’. Ada istilah kontradiksi tetapi sulit untuk menyampaikan makna yang sesungguhnya sebagaimana dalam bahasa Inggris. Selain itu, cukup menarik melihat bagaimana buku ini dipolitisasi bahkan sebelum orang-orang dapat membacanya,” papar Ben Bland saat jumpa pers virtual.
Sama seperti Ben Bland, penyair dan novelis Bali Oka Rusmini juga membedah sedikit buku terbarunya yang membahas budaya, agama, dan politik di Bali yaitu 'Men Coblong'.
“Di Indonesia, menulis tentang budaya, agama, dan politik, selalu menjadi hal yang serius. Para penulis perempuan di Indonesia yang menulis tentang perempuan juga selalu berhadapan dengan tabu, rambu, dan teror,” komentar Oka Rusmini.
Travel writer Agustinus Wibowo juga menjabarkan pentingnya perjalanan menuju diri sendiri di masa pandemi.
“Meskipun kita tidak dapat melakukan perjalanan secara fisik, kita masih dapat melakukan perjalanan batin” ujar Agustinus Wibowo.
Jurnalis mode dan pegiat Bandana Tewari mengulas tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengubah industri mode menjadi industri yang lebih berkelanjutan dan etis setelah masa pandemi nantinya.
“KEMBALI20 yang kami hadirkan dalam bentuk digital ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan menstimulasi siapa saja, termasuk Anda yang begitu merindukan Bali. Tim kami telah bekerja keras mengemas deretan program dan mengundang jajaran pembicara yang tentunya akan mengejutkan Anda dan mengobati kerinduan Anda akan festival-festival yang biasanya kami selenggarakan di lapangan. Sampai jumpa di KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival secara virtual!,” tutup Janet DeNeefe.
KEMBALI 2020 akan berlangsung tanggal 29 Oktober–8 November 2020 mendatang, guys. Jangan lupa catat tanggalnya ya!
Buat Urbanreaders yang pengin tahu info lebih lanjut soal KEMBALI 2020, kalian bisa cek info lengkapnya di sini!