URtainment

Nyinyiran Netizen yang Dapat Merusak Kerukunan Hidup

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Nyinyiran Netizen yang Dapat Merusak Kerukunan Hidup
Image: Sumber: LoveThisPics.com

Urban Asia “ Itu konsekuensi jadi seorang public figure merupakan salah satu kalimat justifikasi paling ultimatum dari para netizen yang kedapatan mengomentari hidup seorang tokoh masyarakat dengan konotasi negatif. Sepertinya melayani komentar netizen sama seperti berbicara dengan tembok “ tidak ada manfaat, namun sarat mudarat.

Sejak makin mudahnya penggunaan sosial media, konsekuensi menjadi tokoh yang masyarakat kenal menjadi menyeramkan. Influencer, selebriti, tokoh politik, atlet, bahkan presiden tidak akan bisa luput dari serbuan komentar ganas dari masyarakat dunia online alias netizen.

Netizen merupakan tipikal masyarakat yang berani mengutarakan pendapat dan ketidaksukaan serta kebencian mereka dengan blak-blakan. Mereka tidak takut karena sebagian besar menggunakan akun bodong untuk mencemooh seseorang. Sudah banyak tokoh masyarakat yang mengkonfrontasi bahkan melaporkan kepada polisi.

Sama seperti salah satu judul lagu Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti milik Banda Neira, netizen-netizen yang dipolisikan dan dipenjara nyatanya malah bisa menimbulkan netizen-netizen jahat lainnya. Mereka berkembang biak seperti penyakit. Nama penyakit ini situsinis alias nyinyir.

Sudah banyak kasus pertikaian antara netizen dan tokoh masyarakat yang geram dengan serbuan komentar mereka. Salah satunya adalah ketika salah satu influencer bernama Rachel Vennya Roland memamerkan anak laki-lakinya yang baru lahir. Netizen dengan cepat mengomentari fisik anak tersebut, mengatakan bahwa anaknya juling. Sontak Rachel marah dan geram hingga dijadikan berita oleh media-media yang senang menulis judul clickbait-y.

Penyanyi Via Vallen juga tidak ketinggalan. Peyanyi bernama asli Maulidia Octavia ini mendapat serangan komentar negatif karena Lip sync dalam acara pertunjukan opening Asian Games beberapa waktu lalu. Padahal sebelumnya ia juga mendapatkan komentar negatif atas lagu tema Asian Games, Meraih Bintang. Netizen bilang lagunya tidak enak dan kurang memberikan semangat kepada pendengarnya. Padahal sih lagunya tidak bermasalah dan enak didengar.

Selain Rachel dan Via Vallen, ada pula atlet bulu tangkis, Anthony Sinisuka Ginting yang diserang netizen setelah gagal menggondol angka dari China. Ginting tidak berhasil merebut medali emas Asian Games 2018 dalam cabang olahraga bulu tangkis melawan Shi Yuqi dari China dengan skor 1 “ 3.

Jika netizen menonton pertandingan itu secara langsung, bisa dilihat betapa kerasnya kemauan dan jerih payah Ginting dalam bertanding. Tetapi realitas yang pahit berkata lain. Atlet kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 silam kalah dengan skor 21-14, 21-23, dan 20-21.

Di set terakhir, Ginting menyerah karena mengalami kram otot di kaki kirinya tidak dapat ditahan lagi. Saat Ginting terjatuh tepat di samping bangku wasit, atlet Shi Yuqi langsung mendekati Ginting, terlihat bersimpati sambil memegang tangannya.

Walaupun tidak berhasil mendapat mendali emas, seharusnya kita mengapresiasi Ginting sebagai atlet representatif Indonesia yang memperlihatkan permainan ciamik dalam melawan Shi Yuqi. Bertanding dengan menahan kram kaki yang cukup kronis itu tidak mudah lho. Kalian kalau terserang kram di kaki saja sudah pasti kelojotan.

Dalam permainan, ada kalah juga ada menang dan itu sudah biasa. Namun sepertinya itu tidak berlaku dengan netizen di Indonesia dengan nyinyirannya yang dapat merusak kerukunan hidup seseorang.

Sesaat setelah Ginting tumbang, kolom komentar pada akun Instagram @sinisukanthony langsung dipenuhi cacian dan makian dari netizen yang maha benar. Kata-kata kotor, kasar, dan serampangan dari keyboard warriors, mengotori kolom komentar postingan Ginting.

Padahal beberapa waktu lalu, lewat platform Twitter, baru saja digalangkan projek gerakan memberikan komentar positif serta ucapan terima kasih kepada semua atlet Indonesia yang bertanding di Asian Games 2018 lewat kolom komentar sosial media pribadi mereka.

Gerakan ini tidak hanya memberi komentar positif kepada atlet yang menang saja, yang kalah juga harus diberikan support. Karena esensinya, gerakan ini dibuat semata-mata hanya untuk memberikan semangat dan rasa terima kasih rakyat kepada mereka yang sudah mau berusaha mengharumkan nama bangsa lewat pertandingan olahraga.

Sejak digalangkan projek ini, netizen baik langsung menghajar balik dengan memberikan report kepada pihak Instagram, agar akun-akun netizen jahat bisa terkena suspend. Yah walaupun bisa dibilang langkah ini agak useless dilakukan, karena bagaimanapun, netizen jahat bisa membuat akun baru hanya untuk mencaci-maki. Namun setidaknya kita bisa mengurangi hal-hal jahat dalam kolom komentar akun para atlet.

Mereka, netizen jahat, mungkin tidak tahu perjuangan para atlet untuk bisa sampai di titik ini. Mereka bersusah payah sejak dulu, berusaha keras memberikan performa terbaik hingga menahan rasa sakit hanya untuk mengharumkan nama Indonesia. Mereka tidak pantas dicaci maki, mereka juga tidak pantas direndahkan. Mereka butuh disupport oleh kita, segenap rakyat Indonesia.

Mungkin mereka, para netizen jahat, tidak tahu dampak dari komentar-komentar bully-an nan jahat yang mereka ketik dan kirim dapat membuat psikologis mereka jatuh hingga menyebabkan penyakit mental yang membuat stress hingga ingin bunuh diri. Banyak banget lho nama-nama tokoh masyarakat yang bunuh diri akibat stres menghadapi komentar jahat dari netizen.

Lagi pula, apa susahnya sih mendukung dengan memberikan komentar yang positif? Apakah merugikan diri sendiri? Percayalah, memberikan komentar yang positif tidak akan merugikan dirimu, yang ada malah memberikan kamu pahala karena sudah berbuat baik.

Untuk para netizen jahat yang maha benar dan suci, bisakah kalian berkaca terlebih dahulu sebelum melontaran komentar-komentar jahat kepada mereka yang sudah mau berusaha mengharumkan nama Indonesia? Yuk berubah jadi netizen baik yang berkualitas dalam melontarkan komentar.

*Menjelang berakhirnya perhelatan Asian Games 2018, yuk dukung gerakan memberikan support berupa komentar positif serta ucapan terima kasih kepada semua atlet Indonesia yang bertanding di Asian Games 2018 yuk. Support kalian sangat berarti untuk mereka lho. Caranya gampang banget, kalian bisa langsung berikan support lewat kolom komentar akun Instagram/Twitter para atlet. Selamat menebar kebaikan!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait