Mercedes-Benz Tarik 1 Juta Mobil di Seluruh Dunia, Ini Penyebabnya
Jakarta - Mercedes-Benz baru saja mengumumkan bakal segera menarik hampir satu juta kendaraan model lama mereka di seluruh dunia. Pihak Mercedes-Bens mengaku, penarikan ini dilakukan karena masalah potensial dengan sistem pengereman.
Dilansir dari The Guardian, perusahaan yang berbasis di Stuttgart itu menyatakan langkah ini diambil berdasarkan 'analisis laporan terisolasi untuk kendaraan tertentu', Urbanreaders. Pernyataan itu mereka sampaikan kepada kantor berita AFP, Sabtu (4/6/2022).
"Dalam kasus korosi yang sangat parah jarang terjadi, mungkin saja manuver pengereman yang sangat kuat atau keras menyebabkan kerusakan mekanis pada booster rem, di mana koneksi antara pedal rem dan sistem rem akan gagal," kata Mercedes-Benz seperti dikutip pada Minggu (5/6/2022).
“Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, tidak mungkin memperlambat kendaraan melalui rem servis. Dengan demikian, risiko kecelakaan atau cedera akan meningkat,” sambungnya.
Untuk itu, Mercedes-Benz menyatakan pihaknya bakal segera memulai penarikan unitnya dengan menghubungi pemilik kendaraan yang berpotensi terkena dampak.
"Proses penarikan akan melibatkan pemeriksaan kendaraan yang berpotensi terkena dampak dan tergantung pada hasil pemeriksaan, mengganti suku cadang jika diperlukan. Sampai pemeriksaan dilakukan, kami meminta pelanggan kami untuk tidak mengemudikan kendaraan mereka,” pesannya.
Kabar penarikan ini juga diungkapkan oleh otoritas transportasi federal Jerman (KBA). Mereka menyatakan masalah ini menjadi perhatian serius karena bisa menyebabkan rem servis tak berfungsi.
“Korosi pada booster rem dalam kasus terburuk dapat menyebabkan koneksi antara pedal rem dan sistem pengereman terputus. Akibatnya, rem servis bisa berhenti berfungsi,” ungkap KBA.
Menurut KBA, penarikan ini mempengaruhi mobil yang dibuat antara tahun 2004 hingga 2015 dari seri SUV ML dan GL, juga minivan mewah R-Class. Setidaknya ada 993.407 kendaraan Mercedes-Benz yang bakal ditarik di seluruh dunia, termasuk sekitar 70.000 di Jerman.