Tersandung Skandal Pemalsuan Data, Hino Ditendang Toyota dari Kemitraan CJPT
Jakarta - Hino Motors terlibat skandal pemalsuan data mesin oleh pembuat truk sejak Maret lalu.
Berdasarkan laporan Reuters, skandal tersebut berbuntut dikeluarkannya Hino Motors dari kemitraan Commercial Japan Partnership Technologies (CJPT) yang dipimpin Toyota Motor Corp.
Langkah mengeluarkan Hino dari CJPT adalah keputusan paling parah yang pernah diambil Toyota.
"Kami percaya bahwa partisipasi Hino akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pemangku kepentingan, dan kami telah memutuskan bahwa pantas untuk mengeluarkan Hino dari CJPT," kata Presiden Toyota Akio Toyoda dalam pernyataan resminya dikutip Urbanasia, Jumat (26/8/2022).
Untuk diketahui, kemitraan CJPT didirikan pada 2021 lalu oleh Toyota, Hino, dan Isuzu Motors. Kemitraan ini didirikan untuk pengembangan teknologi kendaraan komersial.
Selanjutnya pada Juli di tahun yang sama, Suzuki Motor Corp dan Daihatsu bergabung dengan kemitraan CJPT tersebut.
Ditendangnya Hino dari kemitraan otomatis membuat saham ekuitas Hino di kemitraan CJPT dialihkan ke Toyota.
Keputusan ini juga membuat Hino otomatis dikeluarkan dari perencanaan bersama dan perjanjian lain dalam kemitraan.
Sementara itu sebagai respons, Hino dalam pernyataan resminya menerima keputusan tersebut dengan serius.
Pihaknya mengatakan bahwa perusahaan sedang memperbaiki masalah terkait skandal pemalsuan data mesin.
"Kami mengambil keputusan ini dengan sangat serius," ujar pihak Hino.