URtrending

Panen Raya Sayur dan Buah di Mini Agrowisata, Warga Surabaya Boleh Petik Gratis

Nunung Nasikhah, Jumat, 4 Oktober 2019 11.50 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Panen Raya Sayur dan Buah di Mini Agrowisata, Warga Surabaya Boleh Petik Gratis
Image: Humas Pemkot Surabaya

Surabaya – Lahan yang semakin minim tak menyurutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk melakukan pertanian terpadu.

Bahkan, Pemkot Surabaya pun membuat mini Agrowisata di area kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya.

Di Mini Agrowisata itu, terdapat berbagai sayuran, buah-buahan, udang dan berbagai jenis ikan. Nah, belum lama ini, Pemkot Surabaya memanen sayur-sayuran, buah-buahan dan udang serta ikan.

Asyiknya, warga Kota Surabaya diperkenankan untuk ikut memanen dan merasakan sensasi memetik sayuran sendiri.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas DKPP Erna Purnawati yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan dengan senang hati menyambut mereka di Mini Agrowisata itu.

Baca Juga: Jadi Primadona, Kunjungan Wisata Air Kalimas Surabaya Capai 72.033 dalam Setengah Tahun

Awalnya, Erna memanen Udang Vaname yang besar-besar karena usianya sudah tiga bulan. Kemudian, dia memanen sayuran, golden melon dan ikan.

Wajah sumringah dan kegembiraan terpancar dari wajah Erna dan jajarannya kala panen raya itu.

Untuk kali ini, mini agrowisata panen Udang Vaname, telur, bayam, Golden Melon, dan Ikan Pare. Erna memastikan, panen semacam ini rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali.

“Tiga bulan sekali itu pasti panen. Sekali panen macam-macam, baik sayur dan buah-buahan,” kata Erna dikutip dari Humas Pemkot Surabaya.

Di Mini Agrowisata ini, kabarnya sudah ada sekitar 150 jenis varietas tanaman. Sedangkan buahnya sekitar 10-15 jenis varietas. Tak hanya itu. Ke depannya jenis varietas ini akan terus ditambah.

Baca Juga: Terunik di Indonesia, Berani Datang ke Museum ‘Kematian’ Ini?

Erna menambahkan, hasil panen itu tidak boleh dijual oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sehingga bisa dipakai sendiri dan dibagikan kepada warga secara gratis.

“Karena berbeda dengan ketika beli di pasar atau di mini market,” katanya.

Bagi Erna, pertanian terpadu semacam itu sangat penting bagi DKPP karena untuk memberikan contoh kepada warga Kota Surabaya.

Selama ini, jajarannya selalu rutin mengadakan penyuluhan, pelatihan dan membagikan bibit sayur-sayuran dan buah-buahan, sehingga dia juga merasa penting di kantornya menanam hal serupa.

“Kita sering mengadakan penyuluhan dan juga membagikan bibit serta pelatihannya untuk urban farming, nah paling tidak di kantor kita juga bisa prakteknya seperti apa. Kita ngajari orang tapi di kantor kita juga tidak ada contohnya, kan tidak mungkin seperti itu,” tegasnya.

Oleh karena itu, dia mengaku terus memanfaatkan lahan di Mini Agrowisata itu untuk melakukan pertanian terpadu dan urban farming.

Baca Juga: Inovatif! Sampah Daun Disulap Jadi Briket Arang Pengganti Gas Untuk Masak

Di samping itu, dia mengaku terus menggalakkan penyuluhan dan pembagian bibit, seperti bibit Lombok dan berbagai bibit lainnya.

“Apalagi sekarang di DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) ada program smart kampung, sehingga semakin banyak warga yang meminta bibit ke sini, dan kami bagikan gratis,” imbuhnya.

Erna menambahkan, ke depannya pihaknya akan memanfaatkan lahan Pemkot Surabaya di pantai timur Kota Surabaya.

Sebab, di Kelurahan Keputih itu, ternyata pemkot memiliki lahan seluas 75 hektar, sehingga dia mengaku terus menggalakkan penanaman, termasuk penanaman bibit mangrove yang salah satu fungsinya untuk mencegah terjadinya tsunami.

“75 hektar itu luar biasa luasnya, sehingga kami terus percepat penanamannya di Keputih,” tegasnya.

Baca Juga: Akhirnya Surabaya Heritage Track Ganti Rute

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian Rahmad Kodariawan mengaku ke depannya juga akan terus mengembangkan pertanian terpadu itu, termasuk di Mini Agrowisata.

Bahkan, ia mengaku akan menambah jenis varietasnya.

“Kalau sekarang ini hanya ada beberapa jenis varietas, nanti akan kami tambahkan lagi, khususnya tanaman-tanaman yang langka,” pungkas Rahmad.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait