URtainment

Pasangan atau Teman Masih Anggap Remeh Corona? Ini Cara Jelasinnya!

Itha Prabandhani, Kamis, 26 Maret 2020 14.06 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pasangan atau Teman Masih Anggap Remeh Corona? Ini Cara Jelasinnya!
Image: Ilustrasi

Jakarta - Menghadapi ancaman virus corona, kamu ekstra hati-hati bahkan cenderung parno. Tapi, si dia kok malah terkesan adem ayem saja dan santai banget dengan hal ini.

Anjuran-anjuran menjaga kesehatan dari para ahli pun, tidak dia lakukan secara maksimal. Serius membahas hal ini sama dia, kok malah jadi berantem. Waduh, harus gimana ini?

Memang reaksi orang sangat bervariasi dalam menghadapi situasi saat ini. Kalau kamu punya masalah serupa, Urbanasia punya beberapa tips buat kamu nih, guys!

Kamu perlu menyampaikan kepada dia bahwa kamu mempunyai rasa kekhawatiran yang lebih besar terhadap situasi ini.

Sikap yang berbeda dalam melakukan upaya preventif menghadapi ancaman Covid-19, akan membuatmu merasa kurang aman dan nyaman.  Diskusikan apa yang mendasari reaksi yang berbeda di antara kalian ini.

Perspektif yang berbeda dalam menghadapi ini, akan menjadi dasar untuk kamu menentukan langkah selanjutnya. Misalnya, kamu lebih nyaman melakukan work from home, sedangkan dia masih nyaman untuk bepergian menyelesaikan segala urusan.

Maka, kamu dan dia perlu berkompromi, sejauh mana kamu bisa menerima risiko ini. Apakah perlu mengurangi intensitas bertemu atau bahkan menghentikan sama sekali pertemuan dan kontak fisik, hingga situasi lebih aman.


2. Jelaskan Situasi Berdasarkan Fakta

Dia mungkin sedang ada dalam kondisi denial. Di dalam pikirannya masih bergelut mengenai seberapa berbahaya ancaman ini, area sekitar yang masih “aman”, dan merasa diri sehat dan bugar.

Kamu perlu mengetahui seberapa denial-nya dia. Apakah sebatas perkataan saja tapi masih jaga jarak dengan orang lain, rajin mencuci tangan dan menggunakan masker, atau sama sekali tidak menghiraukan semua anjuran menghadapi virus corona?

Sampaikan juga fakta-fakta yang ada dari sumber yang terpercaya seperti pemerintah atau organisasi kesehatan dunia. Berdasarkan hal ini, tekankan bahwa semua orang termasuk kamu dan dia, perlu melakukan upaya preventif.


3. Sampaikan Kecemasan dan Kekhawatiranmu

Si dia perlu tahu bagaimana perasaan kamu yang sebenarnya saat ini dan bagaimana tingkat kecemasanmu. Kamu sebaiknya berfokus pada situasi mentalmu saat ini.

Jika kecemasanmu sudah sampai pada tahap yang sangat serius seperti mengalami gangguan tidur dan stress, kamu perlu segera mengatasinya.

Jauhkan dirimu dari apa saja yang bisa membuat tingkat kecemasanmu makin buruk, seperti paparan informasi hingga orang-orang yang membuatmu merasa tidak aman.


4. Buat Rencana Bersama

Situasi yang ada saat ini terus berkembang dari hari ke hari. Jika kamu dan dia berhasil mencapai kesepakatan, buatlah rencana baru ke depannya perihal upaya preventif yang akan kalian lakukan.

Pastikan bahwa kalian berdua merasa nyaman dengan rencana tersebut dan jagalah agar semua rencana itu bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait