URedu

Pelajar Bikin Aplikasi Sinau Bahasa Jawa Bikin Kota Malang Dapat Penghargaan Kemendikbud

Nunung Nasikhah, Minggu, 17 November 2019 08.50 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pelajar Bikin Aplikasi Sinau Bahasa Jawa Bikin Kota Malang Dapat Penghargaan Kemendikbud
Image: Humas Pemkot Malang

Malang - Kota Malang kembali mencetak prestasi nih, guys. Yang terbaru adalah raihan Anugerah Ki Hajar Tahun 2019, sebuah anugerah tertinggi untuk kinerja pengembangan pembelajaran serta pendidikan berbasis Teknologi Informatika dan Komputer (TIK).

Anugerah Ki Hajar diterima Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, yang sebelumnya diawali dengan penyampaian komitmen kota Malang dalam memajukan pendidikan berbasis TIK oleh Wawali pada forum share bersama media dan para pemangku pendidikan.

155 daerah yang masuk dalam proses seleksi penilaian Ki Hajar Award diseleksi dan menyusut tinggal 34 daerah dari 7 Provinsi dan 27 kota/kabupaten.

Setelah melalui screening, terpilih 16 daerah peraih Anugerah Ki Hajar, yakni Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Utara, kota Malang, kota Surabaya, kota Bandung, kota Semarang, kota Banda Aceh, Kabupaten Badung, Kota Banjarbaru, kabupaten Kutai Timur, kabupaten Gowa, kabupaten Deli Serdang, kota Yogyakarta, kabupaten Maluku Tenggara, kota Jayapura, dan kabupaten Gunung Kidul.

Baca Juga: Malang Jadi Pilot Project Rumah Edukasi Anti Narkoba

Tak hanya diganjar anugerah Ki Hajar Dewantara, penghargaan membanggakan juga diterima siswa SMK Telkom Malang, Hafiz Naufal Rahman yang berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Aplikasi Mobile Kihajar 2019 Kategori Pelajar.

Lomba ini berupa kompetisi membuat aplikasi mobile edukasi yang mengandung unsur pendidikan dan bisa dijalankan melalui smartphone.

Hafiz berusaha menciptakan aplikasi yang membuat generasi milenial melek budaya, terutama dengan Bahasa Jawa.

Peserta Lomba Aplikasi Mobile Ki Hajar 2019 kategori pelajar ini memilih tema sosial budaya dalam menjajal kemampuannya untuk memprogram aplikasi media belajar yang bisa bermanfaat untuk orang banyak. Tak salah, Hafiz yang memilih masuk SMK dengan jurusan rekayasa perangkat membuktikan kemampuannya.

Hafiz mencetuskan nama aplikasi yaitu Sibowo (Sinau Bahasa Jowo), yang memiliki berbagai macam fitur bahasa jawa. Mulai dari kosakata jawa, peribahasa, penerjemah, penggunaan Bahasa jawa serta kuis yang sudah satu paket dalam aplikasi.

Pembuatan aplikasi pun terbilang singkat yang hanya berdurasi 1 bulan, lalu ia ikut sertakan dalam lomba. Untuk target pasar Sibowo yaitu pelajar SD hingga pelajar SMA yang akan menjadi sasaran dalam penggunaan aplikasi.

Baca Juga: Bupati Malang Dapat Penghargaan dari Menkes, Ini Prestasinya

Sementara itu, Didik Suhardi, Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, mewakili Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan, IT dalam proses belajar tidak bisa ditawar tawar lagi.

“Akan sangat rugi apabila pemerintah tidak mempersiapkan dan mewadahinya. Kita dorong anak anak menggunakan IT dengan penuh bijak serta tanggung jawab,” ungkapnya.

text

Image: Humas Pemkot Malang

Salah satu wujud komitmen pemanfaatan IT dalam proses ajar, Kemendikbud melaunching aplikasi Rumah Belajar.

Aplikasi ini menjadi portal unggulan Kemendikbud, didalamnya tersaji antara lain sumber belajar, laboratorium maya, buku sekolah elektronik, pengembangan keprofesian berkelanjutan dan peta budaya. Rumah Belajar juga menampung ragam karya kreatif komunitas.

Sofyan Edi Jarwoko, Wakil Walikota Malang mengatakan, gagasan Anugerah Ki Hajar makin menegaskan pentingnya daerah untuk menangkap sekaligus mengeksplorasi potensi sumber daya insani di bidang TIK maupun industri kreatif.

“Ini bagian dari aktualisasi kami dalam mewujudkan misi pemajuan bidang pendidikan kota Malang, baik dalam koridor pelayanan, penguatan infrastruktur hingga membangun ekosistem pendidikan yang mengikuti era digital maupun 4.0,” pungkas Edi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait