URnews

Pemerintah Pastikan Stok Vaksin Aman, Tak Ada yang Dibuang

Kintan Lestari, Sabtu, 31 Juli 2021 14.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemerintah Pastikan Stok Vaksin Aman, Tak Ada yang Dibuang
Image: Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik/rawpixel)

Jakarta - Kemarin (30/7/2021) Indonesia menerima kembali sebanyak 1,5 juta vaksin Sinopharm dalam bentuk bulk.

Dengan bertambahnya 1,5 juta vaksin COVID-19, maka Indonesia sudah mengamankan total lebih dari 174 juta dosis vaksin corona berbagai merek dalam bentuk bulk dan jadi. Untuk yang masih berbentuk bulk akan diproduksi oleh Bio Farma lebih dulu.

“Saat ini jumlah vaksin COVID-19 yang akan diproduksi Bio Farma mencapai 117,3 juta dosis vaksin jadi. Jumlah tersebut akan digunakan untuk percepatan vaksinasi yang ditingkatkan di bulan Agustus nanti," terang Arya Sinulingga, Staf Khusus Kementerian BUMN, Kamis (29/7/2021).

Arya menyebut Bio Farma juga sudah mendistribusikan 80 juta lebih dosis vaksin jadi ke 34 Provinsi. Maka dari itu, dikatakannya tidak benar bahwa ada vaksin yang dibuang.

”Hingga saat ini stok vaksin COVID-19 di Indonesia cukup untuk digunakan dalam beberapa waktu ke depan. Jadi jika ada pemberitaan yang menyebutkan stok vaksin dibuang, itu tidak benar. Stok vaksin COVID-19 yang ada saat ini membuktikan pasokan vaksin COVID-19 di Indonesia dalam kondisi aman dan stok tersebut akan digunakan untuk percepatan vaksinasi,” jelas Arya.

Di bulan Agustus, pemerintah berencana mendatangkan lagi 45 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna dan Pfizer. 

“Dengan rencana dan stok yang sudah diamankan, Indonesia bisa memastikan pelaksanaan vaksinasi di Agustus aman dan bisa ditingkatkan untuk memenuhi target. Tentunya penggunaan vaksin tersebut akan diatur oleh pemerintah,” katanya.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, berharap stok vaksin yang ada digunakan dengan cermat.

Lalu ia ingin pihak-pihak terkait dapat memastikan jadwal penerimaan dosis vaksin pertama dan kedua tepat waktu. Hal tersebut karena kedatangan vaksin ke Indonesia juga secara bertahap.

“Di tengah tingginya minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, kami menghimbau pelaksana vaksinasi di seluruh Indonesia agar dapat mencermati pengaturan jadwal yang telah disediakan oleh pemerintah pusat agar jadwal vaksinasi dapat kita jaga dengan baik sesuai dengan ketersediaan vaksin yang kita terima secara bertahap dari produsen vaksin sampai Desember 2021,” terang dr. Nadia.

Laju vaksinasi harian hingga akhir Juli 2021 telah menyentuh angka rata-rata 1,1 juta dosis per hari. Dengan skema kedatangan vaksin yang baik seperti saat ini, diperkirakan laju vaksinasi bisa menyentuh angka 2 juta dosis per hari di Agustus nanti seperti yang ditargetkan pemerintah.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait