Pemerintah Trump Ingin Blokir TikTok 12 November

Amerika Serikat - Sepertinya keinginan pemerintahan Donald Trump memblokir TikTok belum surut. Hal tersebut terungkap dalam pernyataan yang disampaikan ke pihak pengadilan jelang tenggat blokir aplikasi berbagi video singkat itu pada 12 November.

Pengajuan tersebut dilakukan saat pengadilan lagi menimbang legalitas tawaran pemerintah untuk membuat aplikasi milik China tidak tersedia di Amerika Serikat, di mana ia memiliki 100 juta pengguna. 

"Presiden tidak boleh dicegah untuk mengatur ancaman keamanan nasional hanya karena musuh asing menyelubungi aktivitasnya di dalam perusahaan media," kata pengajuan pembelaan yang diterima pengadilan federal di Washington, Jumat (24/10/2020).

Pemerintahan Trump coba membujuk hakim untuk mengizinkannya melarang TikTok yang diklaimnya memiliki hubungan dengan pemerintah China melalui perusahaan induknya ByteDance.

September lalu, keputusan sela pengadilan telah mencegah pemerintah menghapus TikTok dari toko aplikasi Play Store dan App Store. 

Trump meminta TikTok tidak bisa di-download tetapi masih mengizinkan penggunaan hingga 12 November, ketika semua penggunaan akan diblokir.

Hakim sendiri menolak permintaan TikTok untuk menangguhkan larangan 12 November. Pun begitu pengadilan belum mempertimbangkan manfaat dari argumen hukum tentang apakah platform sosial harus tetap tersedia untuk orang Amerika.

TikTok telah berulang kali membantah tuduhan transfer data ke pemerintah China. Perusahaan mengatakan, servernya tempat informasi pengguna disimpan berada di Amerika Serikat dan Singapura.

Perusahaan juga mengatakan, larangan itu tidak perlu karena negosiasi sedang berlangsung untuk restrukturisasi kepemilikan TikTok dalam mengatasi masalah keamanan nasional yang diangkat oleh pemerintahan Trump.