URnews

Pemilih Muda Berjumlah 40 Persen Amien Rais Mau Maju Nyapres, Titik Temunya di Mana?

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemilih Muda Berjumlah 40 Persen Amien Rais Mau Maju Nyapres, Titik Temunya di Mana?
Image: istimewa

Urban Asia - Kalau diukur popularitas Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, hari ini hasilnya mungkin melonjak drastis. Terdapat sekitar ratusan berita yang mengabarkan dukungan PAN kepada Amien Rais yang telah menyatakan niatnya mau nyalon presiden (Nyapres) dengan respon yang beraneka ragam. Pernyataan PAN dan Amien Rais ke publik terkait niat Nyapresnya karena melihat keberhasilan Mahathir Mohamad yang menjadi Perdana Menteri Malaysia dengan umur 94 tahun. Sementara Amien Rais baru 72 tahun, ya bisa dibilang lebih muda dari Mahatir. Tapi, apa umur ini menjadi modal buat Amien Rais memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 atau mengalahkan Jokowi nanti?. Rasanya berat ya. Kenapa berat?, selain sistem pemerintahan yang berbeda antara Malaysia dengan parlementer dan Indonesia dengan presidensil, yang paling mencolok adalah kekalahan Najib Rajak oleh Mahatir Mohamad karena isu korupsi yang menyerang Najib terkait dana pemerintah 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Untuk ini, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indo Barometer, Qudori menilai belum ada dugaan korupsi yang mengarah kepada Pak Jokowi. Selain dari Qudori, tanggapan yang menarik juga berasal dari anggota DPR Fraksi PPP, Arsul Sani yang menganggap wacana nyapres Amien Rais adalah strategi coattail effect. Strategi ini dimaksudkan hanya semata - mata untuk meningkatkan electoral PAN menyambut 2019 nanti. Dua alasan di atas berasal dari pengamat politik dan politisi, lalu bagaimana pandangan dari generasi muda yang mempunyai hak pilih?. Komisioner KPU Pusat, Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan jumlah pemilih muda di Indonesia 70 hingga 80 juta dari sekitar 193 juta total pemilih. Kalau dipresentasikan kurang lebih berjumlah 35 sampai 40%. Lalu apa maksud Pak Amien melempar wacana itu ya?. Padahal tingkat partisipasi politik pemuda dalam pemilihan umum trennya terus meningkat. Belum lagi beberapa partai politik juga berusaha mengidentifikasikan organisasinya mewakili generasi muda dengan menghadirkan politisi milenial dan sistem teknis kepartaian yang akrab dengan teknologi. Di sini mungkin kita pemilih muda jadi bertanya – tanya, apa Pak Amien mempunyai tujuan lain terkait wacana Nyapresnya atau ingin membangun kritik terhadap generasi muda agar lebih peduli politik?. Ya mungkin hanya Pak Amien dan Tuhan yang tahu jawabnya. Dulu tahun 98/99 saat reformasi, bisa dikatakan ada kesamaan antara Pak Amien dengan mahasiswa yang juga generasi muda untuk menjatuhkan rezim Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun. Dan ini juga didorong dengan krisis moneter yang amat membuat rakyat menderita hingga terjadi instabilitas sosial. Kalau sekarang persamaan Pak Amien dengan generasi muda, apa ya kira-kira?. Apakah ada persamaan dari sisi fashionnya Pak Amien dengan generasi milenial?, atau ada persamaan dengan gaya penggunaan media sosialnya, mungkin juga ada persamaan dengan jenis musik atau bidang olahraganya?. Mohon maaf, bukan bermaksud menggurui Pak Amien yang punya gelar Doktor Politik, cuma mengingatkan bahwa perilaku pemilih diantaranya dipengaruhi oleh pendekatan sosiologis, yakni diantaranya umur, pendidikan, pekerjaan, dll. Untuk saat ini Pak Amien, dengan berat hati kami ingin mengatakan, Nyapres itu berat, coba kasih kesempatan kepada yang lebih muda dan berpotensi saja, Pak, seperti mas Hanafi Rais mungkin.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait