URstyle

Pemprov DKI Dirikan Museum Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam di Ancol

Ardha Franstiya, Rabu, 26 Februari 2020 14.30 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov DKI Dirikan Museum Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam di Ancol
Image: Gubernur DKI Jakarta saat hadiri Ground Breaking Museum. (Hasan/Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta - Peletakan Batu Pertama atau Ground Breaking Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Perdaban Islam resmi baru saja dilakukan nih guys di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara, Rabu (26/2) sore.

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, dan Sekjen Liga Dunia Islam, Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa.

Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mendukung penuh dengan memfasilitasi lahan beserta infrakstrukturnya untuk pembangunan museum ini.

Selain itu, ia memastikan pembangunan museum ini dapat terlaksana dengan baik guna menjadi pelengkap ikon di Jakarta yang sejajar dengan Monumen Nasional (Monas), Masjid Katedral, dan Tugu Selamat Datang.

Baca juga: Bangun Museum dan Galeri Seni di Pacitan, SBY : Ini Amanah Ibu Ani

"Ikon Jakarta ini, nanti dilengkapkan dengan adanya museum ini. Kami sendiri di Ancol sedang membangun Masjid Apung. Jadi, nanti InsyaAllah ketika ini selesai di kawasan Ancol, ini ada dua ikon muncul bersama. Di sisi barat Masjid yang dibangun di atas laut, Masjid Apung, dan di sisi timurnya adalah Museum Rasulullah," jelas Anies di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara, Rabu (26/2).

Kedepannya, Anies berharap keberadaan museum dapat semakin meningkatkan pengunjung Ancol sekaligus memberi pesan kepada dunia tentang Indonesia yang senantiasa memberi perhatian terhadap Nabi Muhammad.

Sementara itu, Ketua Pembangunan Museum, Syafruddin menyampaikan bahwa museum ini sebagai simbol Indonesia yang senantiasa menyebarkan misi risalah Nabi Muhammad yang penuh dengan akhlak mulia, kedamaian, dan kasih sayang.

"Indonesia dipilih sebagai salah satu negara untuk pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di antara salah satu dari 25 negara yang akan direncanakan dibangun di seluruh dunia; karena dipandang sebagai negara besar, moderat dan penuh dengan toleransi dan perdamaian, mampu menjaga persatuan di tengah keberagaman suku budaya agama dan ras. Hadirnya museum ini di Indonesia akan membawa misi Islam moderat, di dalamnya akan menggambarkan Sirah Nabawiyah, sejarah Nabi Muhammad SAW yang sangat lengkap," papar Syafruddin.

Baca juga: 4 Museum Kece di Surabaya Ini Bisa Jadi Alternatif Liburan Akhir Pekan, Lho!

Syafruddin menambahkan, Museum ini akan dilengkapi dengan beragam teknologi, miniatur Masjidil Haram, serta sebuah convention center.

"Museum ini akan menjadi pusat penelitian puluhan ribu hadist, akan dihadirkan dalam museum ini. Hingga saat ini, moderasi keislaman Indonesia akan menjadi ikon dan rujukan dunia di dalam museum ini, serta menjadi kebanggan bagi suruh masyarakat Indonesia. Di dalam museum ini akan dihadirkan ratusan hadist yang berkenaan dengan hubungan umat Islam dengan seluruh umat mamusia apapun latar belakangnya. Museum ini akan menjadi ikon dunia dan menjadi terbesar di dunia," terangnya.

Di sisi lain, Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla menuturkan museum ini akan menjadi sebuah museum yang dinamis.

"Museum yang akan kita bangun adalah museum dinamis lengkap dengan ruang diskusinya, dengan segala referensinya. Ini dibutuhkan sebuah kemampuan bersama, kenapa kita mengundang semua ormas Islam, cendekiawan, dan ulama. Ini sesuatu yang dinamis, yang akan menggambarkan awal kemajuan ke depannya. Museum ini bukan hanya bagaimana melihat masa lalu, tapi juga masa depan. Ini tentu dibutuhkan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga riset, dan juga masyarakat," terang JK.

Turut hadir juga Menteri Agama RI, Fachrul Razi; Menteri BUMN RI, Erik Tohir; Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Sofyan Djalil; Para Duta Besar Negara Sabahat; Ketua MUI; Ketua-Ketua Organisasi Islam, dan Ormas; Para Ulama dan Kaum Cendikiawan Muslim; Para Rektor Perguruan Tinggi/Universitas; Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah; Dirut PT. Jaya Ancol, Teuku Sahir Syahali dan jajaran; serta Para Pejabat Pemprov DKI Jakarta.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait