URnews

Pemprov DKI Tegaskan Instalasi Gabion di Bundaran HI Bukan Terumbu Karang

Griska Laras, Senin, 26 Agustus 2019 11.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov DKI Tegaskan Instalasi Gabion di Bundaran HI Bukan Terumbu Karang
Image: Ardha Franstiya (Urbanasia)

Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan batuan dalam instalasi Gabion tidak menggunakan terumbu karang seperti yang viral di media sosial belakangan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati. Ia mengatakan bahwa batuan yang digunakan pada instalasi gabion berasal dari batu gamping.

Baca Juga: Mengintip Rancangan Wajah Baru Ibukota Indonesia di Kalimantan

"Jadi menanggapi informasi yang viral terkait penggunaan terumbu karang di instalasi Gabion, saya nyatakan itu tidak benar. Batu yang kita gunakan adalah batu gamping sesuai dengan konsep yang telah disiapkan Dinas Kehutanan," terang Suzi.

Bahkan pihak dinas kehutanan telah berkordinasi dengan pakar geologi, aktivis lingkungan, dan akademisi untuk melakukan peninjauan langsung pada ornamen tersebut.

Pernyataan Suzi itu didukung oleh Pakar Geologi Universitas Indonesia, Asri Oktavioni Indaswari yang meninjau Instalasi Gabion langsung.

"Setelah saya lihat, saya perhatikan ternyata batu gamping terumbu," ungkapnya.

Asri juga menjelaskan mengapa batu tersebut mirip dengan terumbu karang. Seperti yang disebut Riyanni Djangkuru dalam postingan Instagramnya.

"Jutaan tahun lalu batu tersebut memang terumbu karang. Batuan tersebut mengalami proses geologi mineralisasi dan berubah menjadi batuan yang kita kenal sebagai batu gamping atau batu koral," terangnya.

Batuan ini pun banyak ditemukan di daerah pegunugan bukan di pantai. Hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan dan patahan lempeng bumi sehingga daerah yang dulunya lautan sekarang menjadi daratan.

Asri juga menerangkan pengguaan batu gamping yang berasal dari fosil terumbu karang tidak melanggar undang-undang konservasi atau merusak ekosistem. Penggunaan batu gamping dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang wajar. Batu ini dijual bebas dan biasa digunakan untuk bahan dasar keramik, ornamen dinding mal atau hotel.

Baca Juga: Nggak Semua Petani di Kabupaten Bandung Untung Meski Kopinya Masuk Pasar Dunia

Terkait dengan postingan Riyanni Djangkaru di Instagram yang mengatakan batuan di Instalasi Gabion tidak mendukung upaya konservasi, Suzi menyebut apa yang disampaikan olehnya merupakan masukan positif.

Pihak Kehutanan Provinsi DKI Jakarta kedepannya berencana membuat informasi terkait instalasi Gabion sebagai sarana edukasi bagi warga. Nantinya narasi tersebut akan dipasang di sekitar kawasan tersebut.

Jadi, publik tidak akan bertanya-tanya dan salah pengertian lagi terhadap asal usul batu-batu tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait