URnews

Pemprov Jabar Bakal Beli Peralatan Tes Covid-19

Nunung Nasikhah, Jumat, 20 Maret 2020 18.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov Jabar Bakal Beli Peralatan Tes Covid-19
Image: Outlook India

Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membeli peralatan untuk rapid test virus corona atau Covid-19, guys.

Rencana ini berkaitan dengan anjuran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menggelar rapid test Covid-19 dengan cakupan lebih besar. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja. 

Dilansir dari Antara (20/3/2020), rencana ini memerlukan adanya pergeseran anggaran yang telah ada. Selain membeli beberapa peralatan, seperti test kit, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan alat-alat pelindung diri lainnya, Pemprov Jabar juga berencana memberi bantuan kepada rumah sakit terkait ruang isolasi. 

"Sudah dilakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan sebagai leading sector dan juga BKAD untuk menyiapkan anggaran itu. Mudah-mudahan untuk Jabar ini bisa lancar, bisa berikan peralatan secepatnya. Kami perkirakan kurang lebih 10 ribu (kit)," kata Setiawan di Bandung, Kamis (19/3/2020).

Setiawan menegaskan bahwa yang akan dites adalah para ODP dan orang yang didata dari hasil tracking.

"Pengawasan atau testing secara proaktif terus dilakukan, itu pun ada kriterianya, karena keterbatasan anggaran dan alat, kami pilah mana yang diprioritaskan untuk tes di tahap pertama ini," tandasnya.

Setiawan juga mengatakan, pihaknya telah mengatur strategi khusus jika penyebaran Covid-19 ini terus meningkat di Jabar. Selain disokong oleh bantuan 90 hingga 900 bed siap pakai, Pemprov Jabar juga sudah berencana akan mengubah Gedung Kemuning RSHS Bandung, khusus untuk pasien Covid-19.

"RSHS akan convert, yang saat ini Gedung Kemuning untuk pasien TB, (kami) akan memindahkan pasien TB tersebut ke rumah sakit lain dan satu gedung itu akan digunakan pasien Covid-19. Kami sudah menyiapkan berbagai skenario, termasuk apabila lonjakan tinggi sekali dan harus masuk (rumah sakit) mana saja," jelasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait