URnews

Pemprov Jatim Bakal Beri Bantuan Stimulus ke Sopir Angkutan Umum dan Ojol Terdampak Corona

Nivita Saldyni, Senin, 6 April 2020 15.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov Jatim Bakal Beri Bantuan Stimulus ke Sopir Angkutan Umum dan Ojol Terdampak Corona
Image: Rapat koordinasi Pemprov Jatim bersama organda, dan perwakilan sopir angkutan umum dan ojol di Gedung Negara Grahadi, Minggu (5/4/2020) malam. (Kominfo Jatim)

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengupayakan stimulus ekonomi bagi para sopir angkutan umum dan ojek online di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur nih, guys.

Apalagi saat pandemi ini makin menjadi, para sopir angkutan umum dan ojek online di Jawa Timur tak berputus asa mencari rezeki, bahkan meski penumpang dan orderan makin sepi saat banyak orang memutuskan stay di rumah aja.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan bantuan untuk masyarakat di Jatim, termasuk para sopir angkutan umum dan juga online.

"Bantuan nanti bisa berupa sembako dan uang tunai kepada para sopir angkutan umum dan ojol di Jatim. Oleh karena itu, kami minta kepada pihak Organda untuk segera menyetorkan nama dan data para sopir yang by name dan by address kepada Pemprov Jatim," kata Khofifah saat menggelar rapat koordinasi bersama Organda, para sopir angkutan umum, serta ojek online di Gedung Negara Grahadi, Minggu (5/4/2020) malam.

Sementara soal mekanisme pendistribusian bantuan ini, Khofifah mengatakan Pemprov Jatim akan dibantu dari pihak kepolisian dan TNI.

Ia pun berharap dengan adanya bantuan ini bisa meringankan beban para sopir angkutan umum dan driver ojol di Jatim pada masa pandemi corona ini.

Sementara itu Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, mengatakan bantuan ini diberikan atas pertimbangan yang matang dari Satgas Gugus Ekonomi dan Para Ekonomi di Jatim. Apalagi mengingat bahwa transportasi publik mengalami penurunan penumpang yang drastis dan masif.

Emil mengatakan, ada dua alternatif bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jatim, yaitu social safety net dan stimulus bagi karyawan yang PHK dan dirumahkan.

"Setelah mendengarkan keluhan dari para sopir, banyak kategori mitra atau tidak ada hubungannya ketenagakerjaan. Sehingga kami akan memasukan di skema jaring pengamanan sosial. Tapi kalau ada sopir yang ikut perusahaan akan tetap dimasukan di skema kementerian tenaga kerja," kata Emil.

Soal anggaran, Emil mengaku pihaknya masih berkoordinasi dengan DPRD Jatim. Baginya yang terpenting adalah dukungan dan komunikasi antar kabupaten/kota se-Jatim dengan Pemprov Jatim.

"Jika para bupati atau walikota merasa bantuan dari Pemprov kurang bagi warganya, maka kami mempersilahkan bupati/walikota juga memberikan bantuan tersebut kepada warganya," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait