URnews

Pendaki yang Terjatuh di Gunung Merapi Dievakuasi, Alami Luka Robek

Anita Sufianita, Senin, 10 Februari 2020 11.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Pendaki yang Terjatuh di Gunung Merapi Dievakuasi, Alami Luka Robek
Image: ANTARA

Sumatera Barat- Pengevakuasian seorang pendaki di Gunung Marapi, Sumatera Barat berlangsung hingga tengah malam.

Pendaki bernama Reyhan Fadila dikabarkan terjatuh di bagian puncak Gunung Marapi pada saat hendak turun dari gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut.

Terjatuh pada 9 Februari 2020 pada pukul 10.00 WIB, Pos SAR Limapuluh Kota pun akhirnya menerima informasi pada pukul 12.45 WIB.

Baca Juga: Pengobatan Ningsih Tinampi Disebut Bukan Layanan Kesehatan, Dinkes Jatim Imbau Masyarakat Lebih Bijak

Mendapatkan informasi tersebut, Tim evakuasi gabungan dari SAR Limapuluh Kota, PMI, Bukittinggi Rescue Team serta Komunitas Pendaki yang berjumlah 25 orang langsung menuju lokasi terjatuhnya pendaki dan mulai mengangkut pendaki pada pukul 19.00 WIB.

Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra menyampaikan bahwa pengevakuasian terhadap pendaki Gunung Marapi tersebut berlangsung hingga dini hari.

"Evakuasi masih lanjut. Sekitar pukul 24.00 WIB tadi sudah sampai di BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam)," ujar Robi.

Pengevakuasian akan terus berlanjut menuju posko pendakian Koto Baru.

Robi juga menjelaskan bahwa jarak antara BKSDA tidak terlalu jauh, tim evakuasi hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk sampai ke posko pendakian Koto Baru.

Sesampainya di posko pendakian, Robi menambahkan bahwa pendaki akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Achmad Muchtar, Bukit tinggi untuk mendapatkan perawatan.

"Evakuasi diusahakan sesegera mungkin. Sesampai di posko pendakian, survivor direncanakan langsung dibawa ke Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk perawatan lebih lanjut," tambah Robi.

Baca Juga: Fakta di Balik Aksi Brutal Penembakan Massal di Thailand, Ada Dendam Pribadi

Walau melewati jalur-jalur yang cukup ekstrem dan licin, sambil membawa pendaki menggunakan tandu, proses pengevakuasian tetap berjalan cukup lancar karena cuaca di kawasan tersebut cukup baik.

Robi juga memaparkan kondisi pendaki tersebut dalam keadaan sadar saat dievakuasi.

Pendaki yang mengalami luka robek di bagian kepala serta lecet di bagian tangan dan kaki sudah mendapatkan pertolongan pertama oleh tim yang melakukan pengevakuasian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait