URtainment

Peneliti Ungkap Dugaan Baru Kematian Bruce Lee: Terlalu Banyak Minum Air

Shelly Lisdya, Rabu, 23 November 2022 10.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Peneliti Ungkap Dugaan Baru Kematian Bruce Lee: Terlalu Banyak Minum Air
Image: Bruce Lee. (Instagram/brucelee)

Jakarta - Kematian aktor bela diri asal Hong Kong, Bruce Lee sudah berlalu hampir 50 tahun lamanya. Namun, kematiannya yang datang secara tiba-tiba masih menyisakan misteri. 

Baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkap dugaan baru terkait penyebab kematian Bruce Lee. Disebutkan, aktor bela diri itu diduga meninggal dunia karena terlalu banyak minum air. 

Melansir Variety, Selasa (23/11/2022), penelitian ini dilakukan sekelompok ahli ginjal di Spanyol. Hasilnya diterbitkan dalam jurnal ‘Clinical Kidney Journal’ edisi Desember 2022. 

Dalam penelitian itu, diambil kesimpulan bahwa kematian Bruce LEe diduga karena ‘ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air’. 

Bruce Lee yang saat meninggal dunia berusia 32 tahun itu memiliki beberapa faktor risiko hiponatremia yang berarti konsentrasi natrium yang sangat rendah dalam darah seseorang.

"Kami berhipotesis bahwa Bruce Lee meninggal karena bentuk tertentu dari fungsi ginjal: ketidakmampuan untuk mengeluarkan air yang cukup untuk mempertahankan homeostasis air," tulis para peneliti dalam jurnal itu.

"Hal ini dapat menyebabkan hiponatremia, edema serebral dan kematian dalam beberapa jam jika asupan air berlebih tidak diimbangi dengan ekskresi air dalam urin," lanjutnya.

Meninggalnya Bruce Lee secara tiba-tiba telah menjadi spekulasi selama beberapa dekade. Bahkan, terdapat pula hipotesis bahwa bintang film tersebut dibunuh.

Sebuah buku berjudul ‘Bruce Lee: A Life’ yang terbit pada 2018 juga berhipotesis bahwa Bruce Lee meninggal karena kelelahan dan suhu terlalu panas. Namun penelitian saat ini menemukan bahwa saat itu suhu tidak terlalu tinggi.

Berdasarkan laporan yang beredar, Bruce Lee sempat mengeluhkan sakit kepala pada 20 Juli 1973. Ia kemudian dianjurkan untuk meminum obat penghilang rasa sakit bernama Equasgesic.

Namun, setelah meminum satu butir, Bruce Lee justru tertidur dan koma. Ia tidak kunjung bangun hingga kemudian dinyatakan telah meninggal dunia. 

Hasil uji forensik resmi saat itu menyebutkan bahwa Bruce Lee hipersensitif terhadap obat tersebut, yang mengakibatkan pembengkakan di dalam otak dan berujung kematian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait