URtainment

Pengalaman Seniman Indonesia Membuat Mural di India

Shelly Lisdya, Kamis, 19 Mei 2022 16.42 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pengalaman Seniman Indonesia Membuat Mural di India
Image: Lanskap Karya Seni Mural Yessi Nur Mulianawati pada event International Public Art Festival, Cape Town, Afrika Selatan. (Foto: Shaun Cloete)

Jakarta - Seni mural merupakan salah satu bagian ekonomi kreatif pada subsektor seni rupa. Seni mural sering disamakan dengan grafiti karena sama-sama menggambar di atas permukaan dinding yang luas. 

Namun, bagi Yessi Nur Mulianawati, seniman mural yang berkarya sejak 2013, mural adalah seni ekspresif dan seni sosial karena bisa dilihat oleh semua orang. 

“Mural adalah seni yang dibuat di media tembok. Sering dianggap mirip dengan grafiti, tapi kalau grafiti ada culture-nya sendiri. Dari segi penggunaan media juga berbeda karena mural menggunakan cat, sedangkan grafiti menggunakan spray paint. Seni mural juga  bisa di mana saja, bisa di tembok, jalanan, basketball court dan bidang luas lainnya,” kata Yessi, dikutip dari Kemenparekraf, Kamis (19/5/2022).

Bagi Yessi, menggambar di media yang luas seperti di permukaan tembok dapat memberikan kepuasan sendiri. Atas dasar itulah, Yessi yang mulanya menggambar di atas kanvas kemudian beralih ke dinding karena ingin karyanya dinikmati oleh banyak orang. 

“Kalau lukisan, harus melewati proses yang panjang untuk bisa masuk ke galeri atau pameran. Sejujurnya saya sudah coba beberapa kali, tapi sayangnya karya saya belum berhasil lolos kurasi. Saya sempat putus asa. Lalu terpikir cara lain bagaimana agar gambar saya bisa dilihat orang lain tanpa ada ‘syarat’. Dan mural adalah jawabannya,” ungkap Yessi.

Ciri yang paling menonjol dari mural milik Yessi terlihat pada pemilihan warna-warna yang ceria dan meriah. Yessi juga menyimbolkan pesan sesuai dengan hal-hal atau isu yang berada di sekitar lokasi dinding mural yang akan dia gambar. 

“Saya senang warna-warni yang ceria dan playfull karena ingin mural buatan saya membawa pesan dan kesan yang positif. Belakangan ini saya sering menggambar sosok perempuan. Sebenarnya secara tidak langsung ingin menyiratkan bahwa karya mural ini buatan saya, seorang perempuan. Memang seniman mural perempuan di Indonesia ini masih sedikit sekali. Jadi sekalian ingin mengajak agar lebih banyak lagi seniman mural perempuan yang berani berkarya,” kata Yessi.

Yessi menjelaskan, proses pertama sebelum menggambar mural adalah dengan mengambil foto dindingnya dulu. Lalu, dengan bantuan aplikasi photo editing, Yessi ‘membagi’ foto dinding menjadi beberapa kotak yang akan menjadi patokannya ketika menggambar. Lalu, setelah semuanya sesuai, Yessi siap mengubah dinding polos menjadi mural beraneka warna. 

“Tantangan tersulit bagi saya justru adalah melawan ketinggian. Bahkan sampai sekarang, saya harus selalu beradaptasi dari awal lagi setiap membuat mural karena saya takut ketinggian. Tapi kalau sudah mulai bekerja, lama-lama saya mulai terbiasa dan menikmatinya,” tutur Yessi. 

Semua Bermula dari India

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait