URsport

Pengusaha Muda Indonesia Punya Saham Klub Inggris, Siapa Dia?

Rezki Maulana, Kamis, 5 September 2019 10.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pengusaha Muda Indonesia Punya Saham Klub Inggris, Siapa Dia?
Image: instagram @tranmererovers

Jakarta - Bertambah lagi orang Indonesia yang melebarkan sayap bisnisnya ke sepakbola Eropa. Adalah Santini Group yang baru saja mengakuisisi saham di klub Inggris, Tranmere Rovers.

Jika belum ada yang tahu Santini Group, mereka adalah perusahaan yang dimiliki oleh Wanandi Bersaudara, Wandi, Lukito, dan Paulus. Mengingat nama belakangnya, mereka adalah anak dari pengusaha tenar Sofjan Wanandi.

Santini Group bentukan Sofjan pada 1994 punya berbagai lini usaha seperti otomotif, infrastruktur, sumber daya alam, pengembangan properti, dan jasa. Untuk mempercantik riwayat perusahaan, Santini Group, jauh-jauh sampai ke Inggris.

Mereka baru saja menuntaskan kontrak kerjasama berupa pembelian saham minor di klub League one atau setara divisi tiga di Inggris, Tranmere. Tak disebutkan secara detil berapa banyak saham yang dibeli.

Baca Juga: Gagal Balik ke Liga Inggris, Coutinho Berlabuh di Bayern Munich

"Saya dengan senang hati mengumumkan jika klub sudah mencapai kesepakatan dengan investor dari luar, Santini Group. Dengan demikian, mereka akan memiliki saham minoritas di Tranmere Rovers," ujar Chairman Tranmere, Mark Palios, di situs resmi klub.

Dana yang masuk dari Santini Group akan digunakan untuk beberapa proyek yang dijalankan oleh Tranmere. Mulai dari penguatan sinyal Wi-fi di stadion, serta pengembangan kawasan akademi klub.

Tidak hanya itu, Santini Group akan membawa Tranmere dikenal ke seluruh penjuru dunia, termasuk Asia. Hal ini dianggap bisa menambah nilai klub tersebut secara global.

Nantinya Lukito Wanandi akan duduk di jajaran dewan klub sebagai bagian dari pembelian saham ini. Tranmere seperti halnya Liverpool dan Everton berasal dari Merseyside.

Klub yang berdiri sejak tahun 1884 itu kini bermain di divisi League One setelah dua tahun beruntun mendapat promosi.

Baca Juga: Bekuk Burnley, Liverpool Masih Sempurna di Puncak Liga Inggris

Meski merupakan salah satu klub tertua di Inggris, Tranmere yang berusia 135 tahun tidak pernah bermain di Premier League atau kasta tertinggi sepakbola Inggris.

Musim 1992/1993 adalah musim terbaik Tranmere karena finis posisi keempat Divisi Satu Liga Inggris alias level kedua setelah Premier League.

Mereka sempat terdampar ke kompetisi semi-profesional lima tahun lalu saat berkiprah di National League. Seperti apa kiprah Tranmere dengan kedatangan Santini Group? Kita tunggu saja.

Yang pasti orang Indonesia bertambah lagi yang punya saham di klub Inggris, setelah Erick Thohir membeli saham klub League One lainnya, Oxford United.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait