URtrending

Peringati Harkitnas, Mendikbud Bagi-bagi Laptop untuk Siswa Nasionalis

Nunung Nasikhah, Rabu, 22 Mei 2019 17.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Peringati Harkitnas, Mendikbud Bagi-bagi Laptop untuk Siswa Nasionalis
Image: istimewa

Urban Asia - 20 Mei merupakan momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy merayakan momentum ini dengan bagi-bagi laptop untuk siswa-siswi yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi.

Betapa tidak. Setelah memimpin upacara peringatan Harkitnas di SMPN 1 Malang tadi pagi (20/05), Mendikbud yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang dan beberapa kepala SMP Negeri di Kota Malang serta jajaran guru pengajar di SMPN 1 Malang, menantang ratusan siswa dengan beberapa instruksi. Mulai dari tantangan hafalan pembukaan UUD 1945 hingga tanya jawab.

Awalnya, siswa yang mengikuti tantangan ini hanya bermaksud seru-seruan saja. Beberapa bahkan ada yang diminta oleh sang guru. Namun rupanya hadiah yang disediakan diluar dugaan yakni dua unit laptop dan uang pembinaan. Siswa yang berhasil tentu bahagia bukan kepalang.

“Khusus untuk komandan upacara, karena tadi sudah melaksanakan tugasnya dengan baik , setelah dapat laptop ini saya tambahi uang pembinaan,” ungkapnya didepan para siswa yang disusul dengan sorak sorai dan riuh tepuk tangan.

Mendikbud beberapa kali menyatakan kekagumannya terhadap upacara saat itu. Pasalnya, siswa-siswi yang hadir menampilkan beberapa jenis tarian tradisional mulai dari tarian Jawa, Bali, Sumatera hingga Papua.

“Padahal ini persiapannya cuma sebentar, lho. Kan ini rencananya sangat mendadak dan ternyata anak-anak menyuguhkan penampilan yang luar biasa,” terangnya.

text

Komandan Upacara dapat hadiah laptop dan uang pembinaan langsung dari Mendikbud. (Nunung Nasikhah / Urban Asia)

Selain itu, siswa juga tampak kompak memakai baju adat seperti kebaya sebagai wujud kecintaan terhadap Indonesia. Muhadijir juga memuji pasukan pengibar bendera yang dinilai melakukan tugas dengan baik. Terlebih dengan persiapan yang sangat singkat itu.

Budi santoso, Kepala SMPN 1 Malang memang mengakui bahwa persiapan yang dilakukan siswa tidaklah lama. Ia bahkan baru dihubungi oleh Kepala Dinas Pendidikan pada Jum’at sore. Ia menyatakan bahwa komunikasi dengan siswa dilakukan via grup-grup whatsapp yang diakses oleh masing-masing wali kelas.

“Untungnya ada paguyuban wali murid yang bisa diakses kemudian kami beri informasi agar anak-anak mengenakan baju adat pada hari Senin,” terangnya.

Untuk persiapan latihan tari, Budi menyatakan siswa-siswa tersebut hanya latihan selama dua hari saja untuk mengatur kekompakan. Begitu pula dengan paskibra yang bertugas dalam upacara.

“Anak-anak paskibra memang untungnya sering latihan. Jadi hanya butuh persiapan sebentar saja sudah aman,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait