Perjuangan Kreator Etherwaifu yang Sukses Jual NFT hingga Rp 33 Miliar
Jakarta - Penjualan NFT Etherwaifu sukses besar. Karya digital ini ludes dengan total sales mencapai Rp 33 miliar. Namun, kesuksesan ini tidak didapat dengan mudah. Ada perjuangan berat sebelum kesuksesan didapat.
Etherwaifu merupakan hasil kolaborasi dua orang asal Bandung, Agro (fotografer, software engineer) dan Jubi (Ilustrator).
Nama Etherwaifu terbilang unik. Inspirasinya datang dari istilah di dunia anime, yang secara tak langsung juga mempresentasikan ke-1025 NFT yang keduanya miliki.
"Kata 'ether' dari blockchain ethereum, kalau kata 'waifu'nya dari istilah di dunia anime, di mana karakter cewek yang cute biasa disebut waifu, dan kebetulan, pembuat ilustratornya, Jubi adalah spesialis gambar karakter waifu." Ujar Agro.
Ketertarikan Agro terhadap NFT sendiri muncul di tahun 2017, ketika beberapa proyek NFT mulai muncul di Blockchain Ethereum. Agro kemudian mempelajari programnya yang kebetulan di-set sebagai open source.
Baca Juga: 88rising dan Coachella Rilis Koleksi NFT dengan Seni Visual Unik
"Saya sendiri kan basic-nya programming dan seni Saya kuliahnya itu ilmu komputer, tapi saya juga beraktivitas sebagai photografer di jepang. Di waktu itu, saya memang sudah memiliki ketertarikan pada bidang teknologi, dan juga blockchain. Ketika NFT muncul, saya langsung tertarik, karena kalau kita publish karya seni di blockchain sebagai NFT, karya itu bakal exist forever," terangnya.
Dalam mengerjakan Etherwaifu, Agro berkolaborasi dengan ilustrator dari bandung, Jubi. Kebetulan, keduanya sudah sempat berkolaborasi dalam sebuah pameran seni di Jepang. Setelah sepakat, keduanya lalu membuat NFT dari nol, hingga tercapai 1025 item.