Perjuangan Odion Ighalo Gabung MU: Bangun Tengah Malam Hingga Potong Gaji

Manchester - Bergabung dengan klub sebesar Manchester United adalah impian untuk setiap pemain. Maka dari itu Odion Ighalo rela berbuat apa saja demi mewujudkan hal tersebut.
Ighalo jadi striker darurat MU di paruh kedua musim ini menyusul cedera panjang Marcus Rashford. Sebab, saat ini Setan Merah cuma Anthony Martial dan Mason Greenwood, sehingga tak tak mungkin mengandalkan keduanya di tiga kompetisi.
Juga:Barcelona Krisis: Pemain Bertengkar, Messi Berseteru dengan Petinggi Klub
Ighalo didatangkan dengan status pinjaman dari klub Liga Super China, Shanghai Shenhua, di detik-detik terakhir bursa transfer. Transfer Ighalo ini begitu mengejutkan karena dia seperti jadi pilihan terakhir untuk MU karena gagal mendapatkan buruan lainnya.
Mulai dari Edinson Cavani hingga Joshua King menolak tawaran MU yang seperti orang kebingungan kehilangan striker. Kini MU berharap Ighalo bisa memberikan perbedaan untuk tim dengan gaya mainnya.
Apalagi jalan Ighalo menuju Old Trafford tidaklah mudah mengingat dia harus bangun tengah malam untuk mencapai kata sepakat terkait peminjamannya. Saat bangun tengah malam itulah, Ighalo mencari penerjemah untuk bicara niatannya itu ke petinggi klub.
"Beberapa klub tertarik kepada saya. Saya berharap 'tolong, bawalah United jika itu memungkinkan," tutur Ighalo di situs resmi klub.
"Pada pukul 11 malam di Shanghai, agen saya menghubungi jika United menginginkan kesepakatan. Jadi saya bangun pada malam itu dan mulai mencari penerjemah untuk mendatangi ruangan direktur," lanjutnya.
"Saya bilang bahwa agen saya ingin bicara dengan anda [direktur Shenhua], United datang dan anda harus membuat ini terjadi."
Tak cuma itu, Ighalo bahkan rela gajinya dipotong agar MU mau menerima. Pasalnya, Ighalo mendapatkan gaji 300 ribu paun per minggunya di Liga Super China dan dipotong hingga sepertiganya selama memperkuat MU, yakni 100 ribu paun.
Baca Juga: Lagi Kejar Real Madrid, Barcelona Malah Dihantam Problem Internal
"Saya bilang kepada agen, 'ini yang saya mau. Saya mau ke sana."
"Dia bilang, 'Gajimu akan berkurang jika pindah ke United'. Saya bilang, 'saya tak peduli. Buatlah kesepakatan ini tercapai. Saya ingin ke United. Saya tak peduli berapa banyak pengurangan gajinya. Saya tahu itu, buatlah terwujud," tutupnya.