URnews

Pernyataan Prof Nidom soal Vaksin Nusantara, Rektor: Bukan Representasi Unair

Nivita Saldyni, Selasa, 20 April 2021 09.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pernyataan Prof Nidom soal Vaksin Nusantara, Rektor: Bukan Representasi Unair
Image: Rektor Unair Surabaya, Prof Mohammad Nasih. (Humas Unair)

Surabaya - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Mohammad Nasih menegaskan pernyataan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Prof Chairul Anwar Nidom yang diduga mendukung pengembangan vaksin Nusantara bukan representasi dari kampusnya secara kelembagaan. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu murni sebagai pernyataan pribadi.

"Pernyataan Prof Nidom di berbagai acara talkshow di media elektronik maupun di berbagai media massa nasional terkait vaksin Nusantara murni berasal dari pernyataan beliau pribadi, bukan merupakan representasi dari Universitas Airlangga Surabaya secara kelembagaan," kata Nasih secara tertulis, seperti dikutip Urbanasia pada Selasa (20/4/2021).

Buntut pernyataaan Prof Nidom di berbagai talkshow tersebut, Nasih mengaku mendapatkan banyak protes dari Guru Besar Biomolekuler Unair. Pasalnya, pernyataan-pernyataan Prof Nidom diduga telah mendukung pengembangan vaksin Nusantara.

"Unair tidak terlibat dalam proses dukung mendukung berkaitan dengan vaksin yang ada," tegas Nasih.

Ia menegaskan saat ini pihaknya hanya fokus pada penelitian terkait vaksin COVID-19 Merah Putih. Sehingga tak ada waktu untuk terlibat dalam pengembangan vaksin oleh pihak lain.

"Kami sangat sibuk dalam pengembangan vaksin ini, kami hampir lupa untuk ikut urusan pihak lain, termasuk pengembangan vaksin oleh pihak lain," imbuhnya.

Ia pun mengatakan, hingga saat ini Unair dalam posisi netral, tidak dalam posisi untuk dukung mendukung atau menolak terhadap vaksin yang dikembangkan pihak lain. Namun ia tetap menghormati semua pihak yang sudah melakukan ikhtiar, sesuai dengan profesi dan kompetensi untuk berkontribusi dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.

Nasih pun menegaskan, sejak Prof Nidom mendirikan dan menyatakan dirinya sebagai Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), ia sudah tidak lagi berstatus sebagai peneliti Unair.

"Maka sejak saat itu yang bersangkutan murni sebagai peneliti dari Professor Nidom Foundation, sehingga pendapat tersebut menjadi pendapat pribadi beliau atau lembaganya bukan pendapat dari Unair," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait