URtech

Pertumbuhan Karyawan Perusahaan Teknologi Indonesia Meningkat saat Pandemi

Afid Ahman, Jumat, 28 Mei 2021 17.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pertumbuhan Karyawan Perusahaan Teknologi Indonesia Meningkat saat Pandemi
Image: Ilustrasi karyawan baru. (Freepik)

Jakarta - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengguran di Tanah Air tembus 1,62 juta selama pandemi. Pun begitu pertumbuhan karyawan di perusahaan teknologi Indonesia meningkat.

Hal tersebut terungkap dalam laporan riset RevoU. Mereka memantau industri mana yang terkena dampak positif maupun negatif akibat pandemi COVID -19 menggunakan data dari LinkedIn Premium Insights.

RevoU mengumpulkan 31 perusahaan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara yang terbagi menjadi 6 kategori yaitu: e-commerce, transportasi, travel, fintech, edutech, dan health tech dari bulan April 2019, 2020, dan 2021.

Hasilnya 5 dari 6 vertikal perusahaan teknologi mengalami pertumbuhan jumlah karyawan yang positif selama masa pandemi (April 2020 - April 2021), sedangkan kategori yang mengalami pertumbuhan negatif adalah Travel (-14%).

Kategori yang selama pandemi mengalami pertumbuhan karyawan tertinggi adalah Health tech (26%) dan disusul oleh Edutech (21%).

Untuk 3 kategori lainnya: E-commerce dan Transportasi mengalami pertumbuhan karyawan sebesar 14% dan Fintech sebesar 4%.

Meskipun Shopee memiliki jumlah karyawan terbanyak yakni 23,032 orang, namun pertumbuhan karyawan selama pandemi tetap mencapai angka yang tinggi yaitu 78% (kenaikan 21% dari periode sebelum pandemi).

Klook menjadi perusahaan yang mengalami perlambatan pertumbuhan karyawan paling signifikan dari sebelum pandemi (100.73%) dibandingkan selama pandemi (-29.42%).

Lebih dirinci pada kategori Health Tech, pada masa pandemi (April 2020-April 2021), jumlah karyawan Alodokter bertumbuh sebanyak 20,88% dibanding sebelumnya 63,82% (April 2019-2020). Sedangkan Halodoc bertumbuh sebanyak 26,76% dibanding sebelumnya 53,24%.

Pada Edutech, Zenius mengalami percepatan pertumbuhan karyawan pada masa pandemi sebesar 97%. 29% lebih tinggi jika dibandingan pertumbuhan karyawan sebelum pandemi yaitu hanya sebensar 68%.

RevoU mencatat dua perusahaan hail riding terbesar di Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan karyawan selama pandemi. Grab bertumbuh sebanyak 8% dari sebelumnya 22%, dan Gojek bertumbuh sebanyak 10% dari sebelumnya 26%.

Di kategori e-wallet/Fintech, Link Aja mengalami penurunan percepatan kenaikan karyawan yang signifikan yaitu sebanyak -230% (Pertumbuhan sebelum pandemi: +266% VS selama pandemi: +36%). Pada Februari 2019 (sebelum pandemi), layanan keuangan elektronik milik Telkomsel tersebut melakukan rebranding dari TCASH menjadi Link Aja.

Sementara Ovo mengalami perlambatan pertumbuhan karyawan dari 14.68% sebelum pandemi menjadi 8.31% selama pandemi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait